Presiden terpilih Prabowo Subianto nampaknya masih belum lupa dengan nilai yang diberikan Anies Baswedan di debat Pilpres 2024.
Pada debat Pilpres ketiga (7/1), capres 03 Ganjar Pranowo memberi rapor merah. Angkanya 5 dari 10. Sedangkan capres 01 Anies memberi 11/100.
Prabowo masih menyinggung nilai yang diberikan Anies meski sudah menjadi presiden terpilih.
"Jadi saya tidak ada masalah, saya enggak ada masalah diberi nilai 11 enggak apa, sungguh," kata Prabowo dalam pidatonya di penutupan Kongres ke-6 PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
"Saya enggak apa diberi nilai 11 karena rakyat saya memberi nilai 58,58 persen," tambah dia.
Ketua Umum Gerindra ini mengatakan, dirinya sudah didik oleh ustaz dan guru untuk jadi pendekar yang tangguh. Jangan menjadi pribadi pendendam.
"Kita terbuka, sesuai ajaran ustaz kita, guru-guru, orang tua kita, kita diberi pelajaran oleh mereka yang membesarkan kita. Itu saya pegang teguh seorang pejuang, pendekar harus berani tapi tidak boleh membenci dan dendam," ucap Prabowo.
Menhan ini menyebut, dirinya menyambut baik persaingan dan perbedaan. Namun jangan sampai memecah belah bangsa.
"Sudah lah, perbedaan itu baik, persaingan itu ndak apa, tapi sifat bangsa Indonesia itu tadi bener, suka ngakalin orang, coba kita ingat kutipu kau, seneng kan, apa itu?" kata Prabowo.
Prabowo: Mandat Rakyat People Power Ada di Kita, Jangan Salah Hitung
Presiden terpilih Prabowo Subianto menyinggung soal mandat dari rakyat Indonesia termasuk people power.
Ia menyebut, mayoritas mandat dan people power berada dalam kendalinya.
Ia mengingatkan kepada seluruh parpol pendukungnya di Pilpres 2024 agar memahami ini dan jangan sampai salah kalkulasi.
"Mandat rakyat ada di kita, people power ada di kita, jangan salah hitung, kita laksanakan mandat dengan baik kita bersama," kata Prabowo dalam pidatonya di penutupan Kongres ke-6 PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
Prabowo menyampaikan terima kasih kepada PAN dan Presiden Jokowi yang selama ini terus mendukung dirinya. Ia pun bersiap dilantik pada 20 Oktober mendatang.
"Saya berterima kasih sama PAN dengan dukungan PAN, koalisi lain kita berhasil dapat mandat dari rakyat," kata Prabowo.
"Saya menyampaikan terima kasih sama Pak Jokowi yang mendukung terus menerus sampai detik ini, sampai menit ini sehingga proses pengalihan kekuasaan mandat yang insyallah akan datang dan berjalan lancar," tambah dia.
Ketua Umum Gerindra ini mengatakan, dirinya memang sengaja tidak banyak muncul di media jelang pelantikan. Ia menegaskan, rakyat tidak mau pemimpin omon-omon.
"Sering kita tidak muncul di media karena memang rakyat kita sudah cape dengan banyak omon-omon karena rakyat kita ingin karya, ingin hasil penyelesaian masalah, anak kelaparan bisa makan secepatnya, enggak bisa nunggu hasil riset, kajian, seminar, hasil ini itu," kata Prabowo.
"Orang susah bisa dapat pekerjaan, harus dapat solusi secepat-cepatnya," ucap Prabowo seperti dikutip dari kumparan
Sekilas pasca pilpres Dikasih Nilai 11 dari 100, Prabowo: Belum Pernah Ada Guru Sejahat Itu, Edan
Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku masih sedih lantaran pernah dikasih nilai 11 dari 100 saat debat kedua capres.
Adapun nilai 11 dari 100 itu diberikan oleh capres nomor 1 Anies Baswedan pada debat tanggal 7 Januari 2024 lalu.
"Saya sedih sekali dikasih nilai rendah, 11 dari 100," kata Prabowo dalam acara kampanye akbar Kirab Kebangsaan di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).
Prabowo la"Belum pernah ada guru sejahat itu, edan," ujar Prabowo. Meski begitu, ia tidak ingin terlalu memusingkan nilai tersebut.
Dia juga mengucapkan terima kasih jika ada pendukungnya yang memberikan nilai 100 dari 100 kepada dirinya.
"Sekarang, tapi, tapi maaf ya, saya ini besar di Jakarta, lahir di Jakarta, jadi sering bahasa Jakarta, bahasa Betawi, saya sebenarnya mau jawab di situ, "Emangnya lo siape?", "Emangnya gue pikirin? Sorry ye," ujar dia.***