Partai Buruh menegaskan tetap konsisten mendukung Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta, meski peluang untuk mengusungnya diakui kecil.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh, Said Salahudin, saat jumpa pers di hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Said mengungkapkan, Partai Buruh merasa ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan dengan cara-cara politik yang tidak sehat. Karena itulah, mereka memutuskan untuk terus mendukung mantan Gubernur Jakarta tersebut.
"Kami merasakan ada dukungan kuat dari kalangan buruh dan rakyat di bawah terhadap Anies," ujarnya.
Meski belum memiliki cukup suara untuk mengusung Anies secara resmi, Partai Buruh terus berupaya agar ada partai lain yang bersedia bergabung.
"Kami mendorong Pak Anies agar ada miracle, partai-partai yang sudah mengajukan pencalonan mau bergabung dengan Partai Buruh," lanjut Said.
Partai Buruh juga menyatakan bahwa dukungan ini merupakan cerminan dari aspirasi rakyat Jakarta yang menginginkan Anies kembali memimpin. Mereka berharap agar Anies bisa diusung dan didaftarkan ke KPUD DKI hingga batas waktu malam ini, sesuai dengan keinginan rakyat seperti dikutip dari rmol
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP bisa mencalonkan Anies Baswedan pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan Said menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Putusan MK itu mengubah ambang batas tersebut menjadi 7,5 persen untuk Pilkada yang memungkinkan Anies kembali berpeluang maju jika diusung PDIP sebagai bakal calon gubernur.
Said mengatakan, untuk dukungan kepada Anies, tinggal PDIP mengajak Partai Buruh, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Ummat, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
"Kami bisa maju bersama melawan oligarki partai politik yang ingin membajak demokrasi," ujar Said.
Masih terkait Putusan MK tersebut, Said mengaku telah memberitahu Anies bahwa dirinya bisa dicalonkan meski didukung satu partai.
"Baru tadi komunikasi, saya langsung telepon Pak Anies. 'Pak Anies, menang'. Maju!" kata Said menceritakan hasil putusan MK kepada Anies.***