Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh baru-baru ini menjadi sorotan. Bukan hanya karena prestasi para atlet, tetapi juga karena adanya kehadiran Rara pawang hujan yang terkenal di berbagai ajang besar di Indonesia.
Kehadiran Rara sebelumnya mendapat perhatian publik pada ajang-ajang besar seperti MotoGP Mandalika, ternyata tidak diinginkan oleh pihak penyelenggara PON Aceh.
Kabar menyebutkan bahwa kehadirannya memicu kemarahan Gubernur Aceh yang berujung pada keputusan untuk memulangkan Rara.
Rara dikenal sebagai sosok pawang hujan yang dipercaya memiliki kemampuan untuk mengendalikan cuaca, terutama dalam menghindari hujan di acara-acara besar.
Popularitasnya melonjak setelah dia sukses menghalau hujan di ajang MotoGP Mandalika pada tahun 2022.
Sejak saat itu, Rara sering diundang untuk berbagai acara besar di Indonesia. Namun, kehadirannya di PON Aceh tahun ini justru menjadi kontroversi.
Pawang hujan Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara, dipulangkan saat menggelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Kehadirannya dianggap tidak sesuai dengan semangat pelaksanaan PON di Aceh yang menekankan pada nilai-nilai religius dan tradisional setempat.
Selain itu, pihak penyelenggara utama merasa tidak membutuhkan jasa pawang hujan karena telah mempersiapkan segala sesuatunya secara teknis, termasuk antisipasi cuaca.
Tindakan itu diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, karena menilai ritual Rara tak sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Aceh.
"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," kata Pj Gubernur, Rabu (28/8/2024).
Safrizal mengatakan, tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal, tidak dapat diterima.
Terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.
Adapun aksi Mbak Rara pawang hujan yang gagal mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh jadi sorotan.
Setelah ritual mengusir hujan dijalankan Mbak Rara, hujan deras justru turun di Banda Aceh, kejadian itu terekam dalam video yang viral dan beredar luas di media sosial.
PT. Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT. Nindya Karya (Persero), KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, akhirnya memulangkan Rara.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran pawang hujan adalah inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.
Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.
Atas permintaan Pj Gubernur, pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan siang hari Rabu.
Rara sendiri kabarnya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Rara selalu siap membantu apabila diminta, namun ia juga menghormati keputusan dari pihak penyelenggara.
Pada akhirnya, pelaksanaan PON Aceh diharapkan tetap berjalan lancar dan fokus pada prestasi para atlet yang bertanding seperti dikutip dari tv one
Mbak Rara bukanlah sosok baru di dunia event internasional. Ia pernah terlibat dalam acara besar seperti Asian Games 2018 dan Turnamen U-19 2018, menjadikannya langganan dalam menangani cuaca di event-event penting. Kabarnya, bayaran yang diterimanya mencapai ratusan juta rupiah.