Gugatan terhadap hasil Musyawaran Nasional (Munas) Golkar yang dilakukan sejumlah kadernya merupakan bagian dari drama politik khas partai beringin.
Pengamat politik di Sumatera Utara, Dr Bakhrul Khair Amal mensinyalir gugatan ini menjadi bagian dari respon Golkar dalam menyikapi berbagai situasi politik yang berpotensi merugikan mereka. Artinya dengan gugatan ini, maka putusannya nanti tetap yang dimenangkan adalah Golkar itu sendiri.
“Yang menarik adalah Golkar tidak melakukan kerusuhan saat munas. Mereka tidak ada blunder jadi ini lebih banyak memainkan kepentingan partai,” katanya, Jumat (23/8).
Dr Bakhrul menegaskan, Golkar sangat matang dalam merespon berbagai kepentingan dari luar yang mengganggu mereka. Gugatan ini menjadi cara untuk tetap menjaga soliditas internal mereka dari kehadiran orang dari luar Golkar.
“Golkar bisa membaca, ini permainan kepentingan siapa?. Nah, ketika dibaca ini kepentingan orang dari luar, mereka akan memainkan permainan ini sehingga nanti Golkar itu tetap berjalan sesuai dengan kepentingan mereka sendiri,” ungkapnya.
Sejauh ini kata Bakhrul, dirinya tidak melihat bahwa Golkar mengakomodir kepentingan Jokowi yang mencoba masuk memanfaatkan keberadaan mereka sebagai partai besar.
“Melainkan, kepentingan di internal Golkar itu sendiri. Artinya ada pembagian tugas untuk mengakomodir kepentingan mereka, bukan kepentingan dari luar seperti kepentingan keluarga Jokowi,” pungkasnya seperti dikutip dari rmol
Aburizal: Munas Sesuai Jadwal
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) meminta seluruh kader Partai Golkar tetap solid dan bersatu setelah berhasil mengantar Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
Aburuzal juga menyoroti meningkatnya perolehan kursi Partai Golkar di DPR melonjak dari 85 jadi 102 kursi.
"Apa yang diraih Partai Golkar saat ini merupakan buah soliditas dan persatuan kader di seluruh lini dan tingkatan," ujar Aburizal, Rabu (8/9/2024) pekan lalu.
ARB juga mengingatkan bahwa Keputusan Musyawarah Nasional Partai Golkar tahun 2019 yang kemudian diperkuat kembali lewat Rapimnas Golkar 2021 memutuskan bahwa Munas Partai Golkar akan digelar pada Desember tahun 2024.
"Saya meminta seluruh kader Golkar menaati keputusan Munas sebagai keputusan final dan tertinggi partai,” ujarnya.
Aburizal juga berharap Munas Partai Golkar nanti berlangsung terbuka.
"Dan mempersilakan kepada seluruh kader Partai Golkar yang berminat dan atau di gadang-gadang untuk menjadi Ketua Umum untuk mempersiapkan diri merebut simpati suara daerah," ujarnya.
Aburizal juga mengapresiasi seluruh pengurus DPD Golkar tingkat I dan II seluruh Indonesia yang tetap solid dan konsisten mendukung kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta menjunjung tinggi hasil keputusan Munas 2019 dan Rapimnas 2021.***