Kaesang Pangarep dan Erina Gudono jadi bulan-bulanan warganet. Di tengah keriuhan demonstrasi mengawal putusan MK di Tanah Air, anak dan menantu Presiden Joko Widodo ini justru pamer perjalanan ke luar negeri.
Keduanya diduga terbang menggunakan privat jet menuju Amerika Serikat (AS).
Erina terbang ke AS untuk mengikuti orientasi program pendidikan Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) di University of Pennsylvania.
Namun yang menyedot perhatian warganet, Erina membagikan berbagai potret bersama kaesang yang dianggap terlalu hedon.
"USA here we go," tulis Erina dalam story Instagram berlatar belakang pemandangan dari jendela pesawat.
Belakangan, story tersebut sudah tidak ditemukan di Instagram menantu orang nomor satu di Indonesia ini.
Meski sudah terhapus, tidak sedikit warganet mengunggah ulang di media sosial X. Bahkan beberapa warganet mendalami informasi hingga jenis pesawat jet pribadi yang diduga ditumpangi Kaesang dan Erina.
Salah satunya dituliskan oleh akun X Zakkil Amali.
"Pesawat pribadi (private jet) yang diduga dipakai Kaesang dan istrinya ke Amerika Serikat dari Indonesia adalah Gulfstream G650 buatan tahun 2021 dengan tail number N588SE. Data penerbangan cocok dengan keberadaan Kaesang dan Erina di AS. Clue awal dari jendela," tulis Zakki dikutip Kamis (22/8).
Tidak hanya soal jet pribadi, warganet juga turut mengkritik unggahan Erina bersama Kaesang di AS. Salah satunya saat membagikan foto Kaesang sedang makan sebuah roti seharga Rp400 ribu.
Unggahan istri Ketua Umum PSI ini dinilai tidak berempati dengan aksi demonstrasi di Indonesia.
"Bapaknya lagi sibuk nyariin dia kerja sambil acak-acak negara, anaknya lagi happy-happy di Rodeo Drive guys," tulis akun X ninpintar.
Bahkan kata kunci "Erina" kini masuk menjadi salah satu trending topic di media sosial X seperti dikutip dari rmol
Berikut deretan tokoh yang ikut unjuk rasa kawal putusan MK:
1. Presiden Partai Buruh Said Iqbal
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, merupakan pembuka orasi pada aksi kawal putusan MK tersebut. Dia menegaskan, aksi ini menuntut DPR agar mengikuti Putusan MK. Dia juga menyebut, perjuangan menolak RUU Pilkada akan terus berlanjut.
“Aksi ini bukan aksi permulaan, bukan juga aksi akhir. Aksi ini akan terus-menerus dan membesar,” kata Said di depan Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
2. Pakar hukum tata negara Refly Harun
Pakar hukum tata negara Refly Harun juga turut hadir di antara rubuan peserta aksi. Pihaknya menyatakan bahwa yang diperjuangkan ini adalah sesuatu yang benar. Menurut dia, Demo pada Kamis kemarin bukan terkait dengan satu orang atau satu partai politik
“Tapi terkait dengan keadilan dan demokrasi,” kata Refly di depan Gedung DPR RI, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Menurut Refly putusan MK adalah putusan yang benar dan normal yang seharusnya tinggal dilaksanakan, tak perlu dibantah atau dianulir. Dia berpendapat, menganulir putusan MK hanya dalam jangka waktu satu hari dengan pembahasan di Baleg yang dipercepat, bertentangan dengan konstitusi.
“Karena membuat undang-undang harus dengan partisipasi masyarakat. Tidak boleh seperti orang sedang belajar menghadapi ujian besok alias sistem kebut semalam,” kata Refly
3. Sejumlah komedian
Dilansir dari NU Online, sejumlah komedian seperti Abdel Achrian, Adjis Doaibu, Rigen, Mamat Alkatiri, Abdur Asryad, Bintang Emon, Yuda Keling, hingga Arie Kriting juga terlihat di depan DPR. Arie Kriting dalam orasinya menyatakan kekecewaannya terhadap wakil rakyat yang dianggap tidak lagi mewakili kepentingan rakyat.
“Kami sudah capek. Selama ini kami masih punya harapan tipis-tipis, tapi hari ini kami melihat dengan gamblang bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat,” kata Arie atas mobil komando.
Pendapat Aktivis 98 hingga Reza Rahadian
4. Aktivis 98 Alif Iman
Salah satu tokoh yang hadir dalam aksi tersebut adalah Alif Iman, seorang aktivis 98 yang juga juru bicara Maklumat Juanda. Alif menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap putusan MK, sekaligus protes terhadap tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap demokrasi.
“Mereka datang hari ini untuk mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi,” ujar Alif di depan Gedung MK, Kamis, 22 Agustus
Dari pantauan Tempo di lokasi, Alif menyoroti apa yang dia sebut sebagai upaya untuk ‘membajak’ demokrasi oleh koalisi besar yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dengan memanfaatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“DPR dan Presiden telah ugal-ugalan membajak demokrasi kita,” teriak Alif dalam orasinya seraya mengingatkan bahwa tindakan tersebut berpotensi merusak tatanan demokrasi Indonesia.
5. Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Alfath Bagus Panuntun
Sementara itu, Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Alfath Bagus Panuntun juga hadir mengawal putusan MK. Pihaknya juga menyuarakan penolakan keras terhadap RUU Pilkada yang dianggap tidak sejalan dengan putusan MK. “Kita harus menolak RUU Pilkada yang tidak sejalan dengan putusan MK,” ujar Alfath.
6. Aktor Reza Rahadian Matulessy
Aktor Reza Rahadian Matulessy juga terpantau turut turun pada demonstrasi kawal putusan MK. Pihaknya mengatakan ikut menyuarakan apa yang menjadi sorotan publik akhir-akhir ini, khususnya terkait RUU Pilkada yang prosesnya begitu kilat di DPR.
Bahkan, Reza merasa situasi saat ini sangat menyedihkan yang membuatnya tidak bisa duduk tenang di rumah. Untuk itu, dia turun langsung ke DPR menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Ya menyedihkan kalau melihat caranya begni saya sih ya ini saya nggak merasa bisa duduk tenang di rumah aja sih,” kata Reza, di depan Gedung DPR, Kamis.***