Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, menegaskan komitmen partainya mendukung pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sehingga, kata Surya Paloh, NasDem tidak mempermasalahkan kursi menteri yang akan didapatkannya.
Hal itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Kongres III Partai NasDem, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024) malam.
"Insyaallah berupaya menjadi peringan beban bagi pemerintah yang didukungnya, bukan permasalahan kursi jabatan menteri yang diharapkan partai ini," kata dia.
"Kita menghargai itu semua, tapi penghargaan kita adalah ketika ide pemikiran kita di dengar dan apalagi jika itu mampu kita jalankan, itu yang diperjuangkan partai NasDem," imbuhnya.
Turut hadir pada acara tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan beberapa perwakilan partai politik.
Menpora Amali Optimistis Timnas Basket Indonesia Bisa Kalahkan Arab Saudi
Surya Paloh melanjutkan, bahwa NasDem berupaya menjaga integritas dan independensi sebagai parpol pendukung pemerintahan.
"Tentunya, pemahaman dan pemikiran inter independensi yang selama ini memang dipegang kokoh dan teguh tetap harus terjaga," ujarnya.
Lebih lanjut, Surya Paloh menekankan bahwa NasDem berkomitmen mengawal pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan, yakni 20 Oktober 2024.
"Di kongres ketiga ini saya menyatakan Nasdem ingin menghantarkan dan taat pada komitmennya menyelesaikan seluruh kemampuannya untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap penyelesaian masa dan jabatan presiden Jokowi yang akan berakhir sampai tanggal 20 Oktober yang akan datang," pungkasnya seperti dikutip dari tribunnews
Surya Paloh Singgung Ada Pihak yang Menyiasati Undang-Undang, NYINDIR SIAPA?
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, menyinggung ada pihak yang mulai menyiasati Undang-Undang untuk kepentingan tertentu.
Hal itu disampaikannya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam acara Pembukaan Kongres III Partai NasDem, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024) malam.
Awalnya, Surya Paloh bicara soal suri ketauladanan. Menurutnya, seorang pemimpin harus memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya.
"Di sana sebenarnya permasalahan kalaupun kita menghadapi permasalahan suri keteladanan konsistensi kita atas ucapan dan perbuatan," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menegaskan, permasalahan yang muncul tidak mungkin hanya diatasi dengan membentuk suatu Undang-Undang.
Sebab, butuh keteladanan dari seorang pemimpin.
Lantas, dia menyinggung mulai ada pihak yang mulai menyiasati pembuatan Undang-Undang.
"Tidak mungkin kita mengatasi permasalahan ini hanya membuat tambahan Undang-Undang, Undang-Undang yang ada kita buat lagi Undang-Undang dan kita buat lagi Undang-Undang," ucapnya.***