Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Desain Arsitektur Istana IKN Dirancang oleh Sosok Ini, Ternyata Punya Banyak Mahakarya

 I Nyoman Nuarta, arsitektur istana IKN (Instagram @nyoman_nuarta)

  Inilah I Nyoman Nuarta, orang yang bertanggung jawab atas desain arsitektur Istana IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur.

Seniman ini menarik perhatian publik. Dia dikenal karena menjadi arsitek untuk sejumlah proyek di IKN, salah satunya adalah pembangunan Istana Presiden.

Seperti apa sosoknya dan karya seni yang dia buat? Cek selengkapnya.

Profil I Nyoman Nuarta

Pria yang lahir pada 14 November 1951 di Tabanan, Keresidenan Bali, Bali, merupakan pematung Indonesia dan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru (1976).

Ia juga merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Wirjamidjana dan Samudra.

Kemudian, pamannya yang bernama Ketut Dharma Susila, seorang guru seni rupa yang telah mendidiknya.

Salah satu karya terkenal Nyoman adalah Patung Fatmawati Soekarno, Patung Garuda Wisnu Kencana di Badung, Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta. 

Nyoman melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1972 setelah menyelesaikan SMA.

Ia awalnya memutuskan untuk kuliah seni lukis, tetapi setelah dua tahun, ia memutuskan untuk kuliah jurusan seni patung.

I Nyoman Nuarta juga meraih kemenangan dalam Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia pada tahun 1979, yang menandai awal ketenaran dalam kariernya.

Ia juga telah menjadi anggota aktif dari Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia sejak tahun 1977, bersama dengan pelukis seperti Hardi, Dede Eri Supria, Harsono, dan kritikus seni Jim Supangkat.

Dia telah membuat lebih dari seratus patung sejak dia terkenal Dimana dirinya telah membuat patung dalam gaya modern sampai naturalistik dengan padatan dari tembaga dan kuningan.

Sebagai pematung, Nyoman juga telah membangun Taman Patung NuArt yang diberikan nama NuArt Sculpture Park.

Nyoman juga membangun taman di Sarijadi Village, Bandung.

Sekarang ini, dirinya adalah Pendiri dari Yayasan Mandala Garuda Wisnu Kencana, Komisioner PT Garuda Adhimatra, Pengembang Proyek Mandala Garuda Wisnu Kencana di Bali, Komisioner PT Nyoman Nuarta Enterprise, dan pemilik NuArt Sculpture Park di Bandung.

Selain itu, dirinya juga tergabung dalam kelompok seni patung internasional seperti Komite Pengawas untuk Program Pengembalian Bali, International Sculpture Center Washington (Washington, DC), dan Royal British Sculpture Society (London, Inggris).

Mahakarya I Nyoman Nuarta

- Patung Tiga Mojang

- Patung Karapan Sapi, di Surabaya

- Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), di Surabaya 

- Monumen Garuda Wisnu Kencana, Badung, di Bali

- Monumen Fatmawati Soekarno, di Kota Bengkulu

- Patung Wayang, di Solo

- Patung Arjuna Wijaya, di Jakarta (1987)

- Monumen Proklamasi Indonesia, di Jakarta

- Patung Putri Melenu, di Kalimantan Timur

- Patung Timika untuk alun-alun Newtown Freeport, di Papua.

- Patung Lembuswana di Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur

- Patung Jokowi di Sirkuit Mandalika

Itulah dia profil dan mahakarya dari I Nyoman Nuarta, sosok yang menjadi perancang desain arsitektur Istana IKN seperti di kutip dari Ayobandung

Istana Garuda Di IKN Dibilang Mirip Kelelawar, Menteri PUPR Beri Penjelasan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono angkat bicara mengenai Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disebut bak istana kelelawar.

Basuki memastikan desain Istana Garuda sudah sesuai rancangan awal. Hal itu sebagaimana yang didesain Nyoman Nuarta selaku perancang Istana Garuda.

"Kalau menurut, Pak Nyoman Nuarta, itu kalau nanti kena oksidasi itu jadi hijau seperti GWK," kata Basuki kantor Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Menurut Basuki, seiring berjalannya waktu, penampakan Istana Garuda akan bewarna hijau lantaran mengalami oksidasi, seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

"Iya, itu kan perunggu yang dikasih cairan. Nanti dia akan oksidasi menjadi hijau. Persis kayak di GWK," kata Basuki.

Meski demikian, diakui Basuki, proses oksidasi tersebut membutuhkan waktu yang panjang.

"Kayak GWK itu berapa lama? Kan ini IKN untuk jangka panjang," katanya.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved