Gugun Gumilar melakukan penyiksaan sadis terhadap 8 terpidana kasus Vina Cirebon.
Dari sejumlah polisi, Gugun Gumilar disebut-sebut sebagai yang paling sadis menyiksa terpidana kasus Vina Cirebon.
Walau bertindak sadis terhadap manusia, namun Gugun Gumilar tetap dibela oleh komandannya.
Komandan Gugun Gumilar bahkan menyebut penyiksaan tersebut sebagai cara khusus agar pelaku mengakui perbuatannya.
Penyiksaan oleh polisi diungkap Aldi, adik Eka Sandi terpidana kasus Vina Cirebon.
Aldi bercerita ia ikut ditangkap Iptu Rudiana bersama Saka Tatal, Eko, Eka, Jaya, Supriyanto, Sudirman dan Hadi pada 31 Agustus 2016.
Hari itu, Iptu Rudiana bersama tiga anak buahnya, Bripka Gugun Gumilar, Bripka Dodi Irwanto dan Brigadir Andi Safrudin.
"Yang nangkap Pak Rudiana sama temannya, tiga orang. Mereka naik mobil," kata Aldi saat di sidang PK Saka Tatal.
Penyiksaan terhadap terpidana kasus Vina Cirebon ini menurut Aldi, sudah dimulai sejak mereka sampai di Polres Cirebon Kota.
Aldi, Saka Tatal juga terpidana kasus Vina yang lain langsung disuruh jalan jongkok.
"Sampai di gerbang Polres Cirebon Kota disuruh jalan bebek. Terus kami disiksa, diinjak, ditendang," kata Aldi.
Bahkan Aldi mengaku rambutnya sampai dibakar polisi.
Penganiayaan bahkan terus berlanjut sampai malam.
Bahkan saat di lorong menuju sel, Aldi dipukul menggunakan gembok.
Kesadisan anak buah Iptu Rudiana ini sampai menyuruh terpidana kasus Vina Cirebon minum air kencing sendiri.
"Minum air kecning semua, satu gelas. Saya satu gelas. Saka satu gelas," katanya.
Aldi ingat betul dari sejumlah polisi yang menyiksanya, ada dua anak buah Iptu Rudiana yang bertindak paling sadis.
Mereka menurut Aldi adalah Gugun Gumilar dan Aris Papua.
"Dua orang itu namanya Aris Papua sama Gugun. Itu yang paling kejam," kata Aldi.
Gugun Gumilar berpangkar Bripka.
Sedangkan Iptu Rudiana adalah komandannya.
Iptu Rudiana membantah telah melakukan penyiksaan terhadap terpidana kasus Vina Cirebon.
Ayah Eky, Iptu Rudiana malah mengaku bahwa pihaknya memiliki cara khusus sampai akhirnya terpidana mengakui perbuatannya di kasus Vina Cirebon.
"Tentunya ada upaya kami," kata Iptu Rudiana.
"Tidak (disiksa)," tambahnya.
Iptu Rudiana mengatakan pihaknya sama sekali tidak melakukan penyiksaan sampai kemudian diserahkan bagian Reskrim.
Perlu diingat kembali, pada kejadian kasus Vina Cirebon Sabtu 27 Agustus 2016 lalu, Iptu Rudiana menjabat sebagai Kanit Narkoba Polresta Cirebon.
"Saat menyerahkan ke Reskrim posisi masih utuh," kata Iptu Rudiana.
Iptu Rudiana mengatakan ucapannya terbukti lewat foto dokumentasi saat menyerahkan terpidana kasus Vina Cirebon.
"Kami foto ada dokumentasinya," kata Iptu Rudiana.
Iptu Rudiana tetap berkukuh bahwa pihaknya sama sekali tidak menyiksa terpidana kasus Vina Cirebon.
"Posisi masih utuh, mukanya masih utuh. Tidak ada penganiayaan," kata Iptu Rudiana.