Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa Presiden terpilih, Prabowo Subianto batal menutup Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8), gara-gara masuk angin.
"Saya tadi pagi dikabari oleh ajudan beliau, Mas Teddy. Beliau tiba-tiba kondisinya agak masuk angin, kurang sehat. Sehingga beliau titip salam untuk semuanya," ujar Cak Imi, sapaan Muhaimin Iskandar.
Meski tidak dapat hadir, kata Cak Imin, Prabowo menitipkan salam kepada seluruh peserta Muktamar PKB. Hal ini, menuurutnya, menunjukkan tetap adanya perhatian dan dukungan dari Prabowp terhadap acara muktamar tersebut.
Muktamar partai berlambang bola dunia itu pun tetap berjalan lancar hingga penutupan meskipun sempat ada upaya gangguan dari segelintir orang.
Prabowo sebelumnya menyempatkan diri untuk menghadiri Munas Partai Golkar pada 20-21 Agustus di Jakarta Convention Center, Senayan.
Presiden terpilih itu juga menutup Kongres ke-6 PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu malam (24/8). Padatnya agenda ini membuat Prabowo mengalami kelelahan seperti dikutip dari rmol
Muktamar Bali, Cak Imin Titip Perpres Nomor 33 Tahun 2024 ke Prabowo
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku sudah menitipkan kelanjutan revisi Perpres Nomor 33 Tahun 2024 ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Sudah saya titipkan ke Pak Prabowo, DPRD ini paling kasihan di dunia, Insya Allah revisi Perpres 33 dituntaskan,” kata dia dalam Muktamar PKB 2024 di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024).
Dia mengatakan revisi Perpres Nomor 33 Tahun 2020 yang membahas aturan soal penetapan standar harga satuan regional itu demi DPRD. Aturan itu juga mengatur soal honorarium anggota DPRD.
Sebab, banyak dari para calon anggota legislatif yang merogoh kantong yang tak sedikit demi kebutuhan pencalonan. Bahkan tak sedikit dari mereka ada yang berhutang uang agar terpilih.
"Saya ngerti betul bahwa caleg ini berhasil dengan keringat pembiayaan dan seluruh pengorbanan. Saya tahu banyak yang meninggalkan hutang di sana-sini. Saya tahu ada yang sudah menggadaikan SK 5 tahun yang lalu, sampai hari ini belum lunas juga, saya tahu," katanya.***