Bukan Anies Baswedan, PDIP justru akan mengusung Pramono Anung untuk berduet dengan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Perihal dua kader banteng yang akan dijagokan untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta diungkapkan oleh Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.
"Iya (akan meng"Iya (akan mengusung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta)usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta)," kata Olly dikutip dari Antara, Selasa (27/8/2024).
Nama Anies Santer Dijagokan jadi Cagub PDIP
Sebelumnya, Nama Anies Baswedan santer dijagokan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang batas pencalonan yang terbaru.
Kendati demikian, nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu tidak disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (cakada) Gelombang Tiga di Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP), Menteng, Jakarta, Senin (26/8).
Berdasarkan pantauan di Kantor DPP PDIP hingga pukul 14.46 WIB, Anies juga tidak terlihat hadir dalam acara tersebut.
Padahal, Anies tampak mengenakan pakaian tenun warna merah di kediamannya Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dia juga sudah berpamitan dan meminta restu kepada ibunya Aliyah Rasyid Baswedan dan beserta istrinya Ferry Farhati di ruang keluarga.
"Anies berangkat dulu ya, mohon doa restunya semoga dilancarkan hari ini,” ujar Anies dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Anies Datangi Kantor PDIP
Anies dijadwalkan untuk menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan pada Senin siang.
Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengungkapkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijadwalkan ke Kantor DPP PDI Perjuangan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, pada Senin siang.
Meski begitu, Angga enggan menjelaskan lebih detail mengenai tujuan kunjungan Anies Baswedan ke markas partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Iya ke DPP, tetapi detailnya bisa ditanya ke PDIP," ungkap Angga saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin pagi.
Di lain sisi, tersebar foto yang menunjukkan Anies Baswedan dan Rano Karno tengah duduk bersama di suatu ruangan.
Anies tampak mengenakan kemeja bermotif tenun berwarna merah, sedangkan Rano Karno tampak mengenakan seragam PDIP berwarna merah dengan lambang banteng di sebelah kiri. Keduanya kompak melemparkan senyum ke arah kamera.
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Rano Karno di Gedung B, Kantor DPP PDIP, Jakarta, adalah untuk berdiskusi.
“Harus diingat bahwa Bung Rano ini adalah mantan Gubernur Banten. Pak Anies itu mantan Gubernur DKI Jakarta. Masa Gubernur Banten dan Gubernur DKI tidak boleh berdiskusi? Boleh, ‘kan?” kata Djarot ketika ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pertemuan itu juga merupakan silaturahmi untuk membicarakan mengenai pandangan mereka terhadap masa depan Jakarta.
Terkait apakah Anies turut bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kunjungannya ke DPP PDIP, Djarot mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya belum sempat ketemu Pak Anies. Jadi, saya belum bertanya langsung ke Pak Anies. Takut salah,” ucapnya.
Ia juga enggan menanggapi terkait kemungkinan bahwa pertemuan Anies-Rano mengonfirmasi bahwa keduanya akan maju bersama untuk menjadi bakal calon pemimpin Jakarta selanjutnya.
“Itu (penunjukan calon) kewenangan hak prerogatif dari ketua umum. Maka, sabarlah sedikit satu sampai dua hari,” kata dia seperti dikutip dari suara
Megawati: Mau Ikut PDIP atau Mau Dompleng Aja?
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan jika ingin menjadi anggota partainya harus masuk secara lahir batin. Megawati mengatakan hal itu harus ditekankan kepada kader.
Megawati mulanya berbicara tentang dinamika politik. Megawati mengaku diajarkan oleh Bung Karno tentang dialektika.
"Jadi kalau kita perhatikan dinamika politik ini, ini buat saya dialektika, Bung Karno mengajarkan pada saya dialektika, jadi kita bisa lihat gitu. Terus nanti melihat aksi-reaksi begitu kan," kata Megawati dalam pengumuman calon kepala daerah tahap III pada Pilkada 2024 di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (26/8/2024).
Megawati pun menyinggung soal pihak yang ingin masuk PDIP atau hanya sekadar untuk mendompleng. Megawati menekankan jika gabung PDIP harus masuk secara utuh.
"Nanti semua saya ajarin itu, siapa yang nggak mau nurut gitu aja, saya pusing karena maunya mau ikut jadi PDI Perjuangan atau mau dompleng aja, gitu lho, saya nggak mau lagi," tutur dia.
"Ya konsisten aja, ya kalau mau masuk DPI Perjuangan ya jadi dengan namanya lahir batin tu ya rohnya roh PDI Perjuangan," imbuhnya.
Megawati kemudian menyinggung Airin Rachmi Diany yang telah diusungnya di Pilkada Banten. Megawati sempat meminta Airin menggunakan baju merah hitam.
"Saya tadi nanya itu sama Mbak Airin, ya, nanti mesti pakai ini lho merah itam lho, iya lah mau dijadikan coba, masa nggak pakai merah itam, ya gimana, terus maunya jadi apa? Independen, ya cari independen betul nggak? Itu fair lho, ya dong," katanya.***