Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

*Bahlil Punya Raja Jawa - Rakyat Punya Presiden Indonesia*

Rilis : Adian Radiatus

Aroma politik berbau busuk sangat menyengat sirkulasi perebutkan kekuasaan daerah-daerah khususnya Jakarta dan pulau Jawa baik Barat, Tengah maupun Timur. Tak tanggung-tanggung korbannya menerkam Ketua Golkar, Airlangga Hartanto hingga lengser digantikan Bahlil Lahadalia.

Sangat mengejutkan dan terkesan sangat primordialisme dengan penekanan yang sadistis bahwa jangan main-main dengan raja jawa dan meskipun tak menyebut nama tapi penelusuran secara politis seratus persen merujuk pada presiden Jokowi. Miris, mengerikan sekaligus memprihatinkan.

Jadi semakin dekat jelang purna tugasnya sebagai presiden, Jokowi atau Joko Widodo tampak semakin meninggalkan jejak suram selain bagi rakyat terkhusus bagi dirinya sendiri. Hal mana dikarenakan seorang Bahlil yang baru merebut posisi Ketum Golkar secara kasar sampai berani memberi gelar atau sebutan karena didukung dibelakang layar. Seakan duet dalang dan wayang, sutradara dan pemain utama.

Jokowi akan semakin sulit membersihkan dirinya dari citra presiden pembuat gaduh dan rusak estetika politik dan demokrasi Indonesia. Jokowi bahkan mungkin hanya dikenang sebagai presiden penghambur uang negara dalam banyak kebijakan serta cara membangun negara ini yang tidak terkontrol sebagaimana mestinya. Jauh dari sebutan bapak pembangunan. 

Selain Bahlil harus dipertanyakan siapa sosok Raja Jawa yang super berkuasa itu dan menjawabnya yang tentunya mengacu pada sebuah nama dan tak bisa dianggap seloroh belaka, sebab ekses pernyataan itu memunculkan tudingan langsung kepada Jokowi.

Bila Jokowi adalah Raja Jawa lantas siapa saja 'abdi dalem'nya juga perlu diketahui dengan seksama sebab menjadi penting menilik adanya jaringan yang membuat kekuasaan Jokowi  demikian vulgarnya sampai mampu mengintervensi sebuah partai besar secara seronok dan menempatkan Bahlilisme sebagai Ketumnya.

Sebutan Bahlilisme ini mengingat sepak terjang secara 'GM' menjadi 'Dirut' dilakukan dengan seni membuat politik kotor menjadi yang terkesan halal. Semoga cara Bahlilisme ini tidak berlanjut menjadi politik bathilisme yang semakin merebak dalam pola sepak terjang elite politik Indonesia oleh oknum-oknum jenis Bahlilisme ini.

Saatnya pergerakan reformasi jilid dua dilakukan oleh semua elite politik dengan melibatkan seluruh elemen rakyat secara tertib dan konsisten oleh pemerintahan baru yang akan datang untuk mengatasi politik Raja Jawa yang merusak persatuan NKRI bila dibiarkan dan Bahlil boleh punya Raja Jawa tetapi Rakyat punya Presiden Indonesia yang sah. Lawan !! ...

Jakarta, 24 Agustus 2024


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved