Amien Rais, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan politisi senior, dikenal vokal dalam mengkritik rezim Joko Widodo (Jokowi).
Melalui channel YouTube pribadinya pada 21 Juli 2024, Amien Rais mengungkapkan alasan mengapa ia sering melontarkan kritik terhadap Presiden Jokowi.
Dalam video tersebut, Amien Rais menjelaskan bahwa banyak teman dekatnya sering mempertanyakan mengapa ia selalu mengkritik Presiden Jokowi dan jarang sekali melakukan hal yang sama terhadap tokoh lain.
"Misalnya mengkritik politisi lain, pejabat tinggi tertentu, Jenderal TNI, polisi, atau penggiat LSM," ujar Amien.
Amien juga mengingat kembali saat ia pertama kali mengkritik Jokowi sejak 11 tahun yang lalu ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam suatu pertemuan, Jenderal Sutioso, yang dikenal sebagai Bang Yos, pernah bertanya kepadanya, "Mas, dari ratusan guru besar di kampus-kampus Indonesia, kok cuma Anda yang melakukan kritik pada Pak Jokowi?"
Menjawab pertanyaan tersebut, Amien Rais mengungkapkan bahwa kritiknya merupakan perintah agama.
"Jadi siapa yang melihat kemungkaran atau kejahatan, wajib baginya berusaha mengubah kejahatan itu kalau bisa dengan tangan atau kekuatan, kalau tidak mampu dengan lisan, melakukan nasihat, pengingatan, peringatan," jelas Amien.
Lebih lanjut, Amien menambahkan bahwa jika seseorang tidak mampu melawan kemungkaran dengan tindakan atau kata-kata, maka doa menjadi jalan terakhir yang bisa ditempuh.
"Dan kalau itu pun tetap tidak mampu, ya cukup dengan doa lewat hatimu berdoa kepada Allah agar ada perubahan yang positif," tutupnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kritik Amien Rais terhadap Presiden Jokowi didasarkan pada keyakinan religiusnya.
Amien Rais sering kali mengkritik tanpa takut terhadap dampak apapun, ungkapannya selalu tajam dan pedas.
Baginya, kritik tersebut adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual yang harus dijalankan sesuai dengan ajaran agamanya.
Melalui pengakuannya ini, Amien Rais memberikan pandangan yang lebih dalam mengenai motivasi di balik kritik tajamnya terhadap pemerintahan Jokowi, yang selama ini menjadi sorotan publik.***