Proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi sorotan publik.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut bahwa langkah Prabowo Subianto menyerahkan tanggung jawab pengawas pembangunan IKN kepada Gibran Rakabuming Raka sudah tepat.
Menurut Rocky Gerung ini mengindikasikan bahwa Prabowo mungkin merasa proyek ini tidak sesuai harapan.
Rocky Gerung menilai bahwa keputusan Prabowo untuk menyerahkan wewenang tersebut kepada Gibran menunjukkan kurangnya antusiasme dan keyakinan terhadap keberhasilan proyek IKN.
Dikutip drai youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Ini adalah langkah yang sangat logis."
"Jika Prabowo merasa proyek ini bakal mandek atau menghadapi banyak masalah, menyerahkan tugas kepada Gibran bisa jadi strategi untuk mengalihkan perhatian atau memperbaiki situasi," ungkap Rocky Gerung.
Masalah utama yang dihadapi proyek IKN adalah progres pembangunan yang jauh dari target.
Menurut laporan terbaru proyek ini baru mencapai sekitar 15% dari rencana awal.
Rocky Gerung menjelaskan berbagai kendala termasuk cuaca ekstrem telah memperlambat kemajuan pembangunan.
Di sisi lain pemerintah tetap optimis bahwa IKN akan siap digunakan pada 17 Agustus 2024.
Namun klaim ini seringkali tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Rocky Gerung juga mengkritik bagaimana pemerintah menangani pencitraan proyek ini.
Rocky Gerung menekankan "Ada perbedaan mencolok antara apa yang diklaim pemerintah dan kenyataan di lapangan."
"Pencitraan yang dipaksakan hanya akan memperburuk citra pemerintah jika proyek ini terus mengalami penundaan," tegas Rocky Gerung.
Sementara itu pengamat politik menilai bahwa penunjukan Gibran sebagai pengawas IKN bisa jadi langkah strategis dalam konsolidasi kekuasaan.
Gibran yang merupakan anak Presiden Jokowi kini mendapatkan tanggung jawab besar yang bisa mempengaruhi posisi politiknya di masa depan.
Rocky Gerung berpendapat "Ini lebih dari sekedar pengawasan, ini adalah bagian dari strategi politik untuk mempersiapkan Gibran di kancah politik nasional."***