BNPB telah menghentikan pencarian korban tanah longsor di tambang emas ilegal Bone Bolango, Gorontalo. Data terakhir, 27 orng korban tewas yang ditemukan.
"Yang meninggal dunia ada 27, ini akibat bencana tanah longsor, jadi untuk kejadian longsor dari Bone Bolango, Tim SAR sudah menghentikan pencarian, sesuai kesepakatan dengan keluarga korban," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, dalam disaster briefing BNPB, Senin (15/7).
Dengan ini, artinya ada 14 orang yang dinyatakan hilang pada bencana tersebut.
Belajar dari kejadian nahas tersebut, BNPB mengingatkan masyarakat untuk menghentikan semua pertambangan ilegal. Sebab, hal tersebut memperburuk kondisi tanah. Tambang-tambang itu membentuk terowongan bawah tanah padahal, topografi Gorontalo cukup ekstrem dan curam.
"Dengan kondisi topografi yang rawan longsor dengan curah hujan tinggi, maka di dalamnya sudah bolong, ada terowongan yang memudahkan itu ambruk dan mengakibatkan itu korban jiwa," kata Abdul.
"Sudah berapa nyawa lagi yang harus hilang, agar kita sadar dan menertibkan hal-hal itu," lanjutnya.
Pada peristiwa ini, BNPB mencatat ada 4,533 rumah terdampak dan 7,086 orang mengungsi.