Rocky Gerung menyoroti situasi terkini di mana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang gencar melakukan penyelidikan terhadap kader-kader PDI Perjuangan (PDIP).
Penyelidikan intensif ini membuat Megawati Soekarnoputri merasa terintimidasi, sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak mulai panik.
Penyelidikan yang dilakukan oleh KPK tidak hanya membuka kasus-kasus korupsi lama, tetapi juga menyingkap berbagai isu politik yang tersembunyi bahkan menurut Rocky Gerung bisa saja manipulasi pemilu 2024 terungkap.
“Bukan sekadar kotak Pandora yang dibuka tapi kotak suara di 2024 kemarin,” ujarnya.
Rocky Gerung menyebut bahwa kondisi ini menciptakan sebuah energi keadilan baru yang mulai tumbuh di kalangan penyidik KPK.
“Jadi sekaligus kita ingatkan bahwa ada energi keadilan baru tuh yang ditumbuhkan, lepas dari ibu Mega merasa terintimidasi, tetapi juga kelihatannya Jokowi mulai panik ini dia juga bisa jadi sasaran,” jelasnya.
Meskipun Megawati merasa terintimidasi, situasi ini juga menunjukkan bahwa Jokowi mungkin menjadi target berikutnya dalam penyelidikan ini.
Ketegangan antara Megawati dan Jokowi semakin terlihat jelas berlanjut, yang bermula dari pengkhiantan Jokowi kepada PDIP.
Dalam sudut pandang Rocky Gerung, Jokowi dikabarkan berupaya mengarahkan penyelidikan KPK agar fokus pada Megawati, karena rasa kesalnya terhadap sang ketua umum PDIP.
Namun, penyidik KPK tampaknya memahami bahwa pada waktu itu, Jokowi adalah presiden, sehingga ia juga bisa menjadi sasaran penyidikan di masa transisi kekuasaan ini.
Dalam situasi transisi kekuasaan yang sedang terjadi, penyidikan KPK bisa saja mengarah pada Jokowi.
Keadaan vakum kekuasaan ini memungkinkan berbagai hal terjadi, termasuk penyidikan terhadap simbol-simbol kekuasaan yang selama ini tersamar.
Rocky Gerung menekankan bahwa dalam masa transisi ini, apa pun bisa terjadi, termasuk penyidikan yang lebih mendalam terhadap para pemegang kekuasaan.
KPK saat ini sedang berada dalam fase penyelidikan yang intens terhadap kader-kader PDIP, membuat Megawati merasa terintimidasi dan Jokowi mulai panik.
Dinamika ini menciptakan energi keadilan baru di kalangan penyidik KPK, yang berpotensi mengarah pada penyidikan lebih lanjut terhadap Jokowi di masa transisi kekuasaan ini.
“Jadi satu waktu, ini bisa saja tiba pada Jokowi, penyidikan itu hal yang dimungkinkan karena ini transisi” lugasnya.
Rocky Gerung menegaskan keadaan vakum kekuasaan memberikan peluang bagi KPK untuk bekerja dengan lebih independen dan efektif dalam menegakkan keadilan.
“Dalam keadaan transisi vakum of power anything goes, apapun bisa terjadi,” pungkasnya.***