Isu ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Rakernas PDIP mengundang berbagai spekulasi dan kritik.
Panda Nababan seorang politikus senior menyampaikan pandangannya.
Menurut Panda Nababan Jokowi mungkin tidak diundang dalam acara penting partai tersebut menandakan adanya ketegangan antara mantan Presiden dan PDIP.
Panda Nababan menjelaskan ketidakdiundangannya Jokowi bisa jadi merupakan bentuk ketidakpuasan atau pengabaian dari Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Dikutip dari youtube keadilan tv, Panda Nababan mengatakan "Kalau memang Jokowi arif dan bijaksana dia harus berterima kasih karena tidak diundang."
"Ini menunjukkan bahwa hubungan antara Jokowi dan PDIP kini memasuki fase ketidakpastian," ujar Panda Nababan.
Kritik terhadap Jokowi mengemuka karena dianggap melanggar tata krama politik dan etika bergaul dalam partai.
Menurut Panda Nababan Jokowi tidak hanya dianggap melanggar etika tetapi juga menipu Megawati dan PDIP.
Panda Nababan menjelaskan "Jokowi mengatakan dia loyal, tetapi tindakan dan keputusan politiknya menunjukkan sebaliknya."
"Ini mencerminkan ketidakjujuran dalam relasi politiknya," tambah Panda Nababan.
Di sisi lain meskipun ada ketegangan Panda Nababan percaya bahwa PDIP tetap menunjukkan ketangguhan dan kekuatan.
"Meskipun mengalami tantangan dan ketidakpastian internal, PDIP tetap merupakan partai yang kuat dan mampu bertahan," jelasnya.
Selain itu kekalahan Ganjar Pranowo dalam Pilpres juga menjadi sorotan.
Di mana beberapa pihak berpendapat bahwa kurangnya dukungan dari Jokowi berkontribusi pada kekalahan tersebut.
Namun Panda Nababan menilai bahwa kekalahan tersebut lebih disebabkan oleh faktor-faktor lain dalam kompetisi politik.
"Kekalahan Ganjar bukan semata-mata karena kurangnya dukungan dari Jokowi, tetapi lebih pada dinamika politik yang kompleks," pungkasnya.***