Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Blak-Blakan Akui Dekat Dengan Taipan Tomy Winata, Kekayaan Gatot Nurmantyo Naik Drastis Sebelum Pensiun dari TNI, Ternyata Semuanya Berasal Dari Sini!

Blak-blakan akui dekat dengan taipan Tomy Winata, kekayaan Gatot Nurmantyo naik drastis sebelum pensiun dari TNI, ternyata semuanya bersumber dari sini.

Nama Gatot Nurmantyo sudah tak lagi asing bagi publik Tanah Air.

Namanya dikenal luas sejak menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD hingga kemudian menjadi Panglima TNI di puncak kariernya pada tahun 2015.

Nama mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo belakangan ini kembali jadi perbincangan.

Paling baru, sebuah acara yang digelar oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim di Gedung Juang 45, Surabaya dibubarkan Polda Jatim, pada Senin (28/9/2020).

Menariknya, dalam video berdurasi 50 detik yang menyebar di grup-grup Whatsapp, terlihat seorang anggota polisi mengenakan kemeja berwarna putih tiba-tiba naik ke atas podium.

Hal itu terjadi ketika mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tengah berpidato.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo membenarkan, pihaknya membubarkan acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim.

Kombes Pol Trunoyudo mengatakan, pembubaran acara KAMI Jatim dilakukan karena izin untuk menyelenggarakan acara tersebut tidak terpenuhi.

Ia menjelaskan, penyelenggara acara KAMI Jatim seharusnya mengajukan izin, jauh sebelum digelarnya acara.

Namun, proses pengajuan izin baru disampaikan ke Polda Jatim dua hari menjelang digelarnya acara.

"Pengajuan izin harus 14 hari sebelumnya," kata Kombes Pol Trunoyudo di Mapolda Jatim, Senin (28/9/2020).

"Untuk kegiatan yang sifatnya nasional harus 21 hari sebelumnya. Kita ketahui dari beberapa yang kita lihat, surat-surat administrasi itu baru diberikan baru 2 hari lalu," sambung dia.

Truno menambahkan bahwa pemberhentian acara tersebut berkaitan dengan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

Karena, Jatim masuk perhatian nasional terkait penyebaran Covid-19.

Bukan sekali ini, sosok Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jadi sorotan.

Apabila kita masih ingat, jelang Pilpres 2019, Gatot Nurmantyo juga jadi omongan publik lantaran blak-blakan mengakui bersahabat dekat dengan pengusaha yang kerap dituding sebagai salah satu mafia bisnis di Indonesia, Tomy Winata.

Seperti dikutip dari TEMPO.co, Gatot Nurmantyo mengakui kedekatannya dengan pengusaha Artha Graha Group Tomy Winata. Gatot menceritakan sejarah hubungan mereka, yang sudah puluhan tahun itu, ketika mantan Panglima TNI itu baru berkarir sebagai tentara.

Gatot Nurmantyo mengenal Tomy Winata setelah dikenalkan Jenderal Edi Sudradjat, Panglima ABRI yang juga Menteri Pertahanan dan Keamanan era Presiden Soeharto.

"Orang bilang, 'Wah, Pak Gatot dekat sama TW.' Memang iya. Saya tidak pernah malu karena saya tahu benar komitmen dia. " kata Gatot saat mengunjungi Kantor TEMPO, Selasa 27 Maret 2018.

Gatot melihat pertemanan dengan Tomy punya sejarah berarti. Bagaimana pun, menurut Gatot, ia dan Tomy berada dalam satu kedekatan yang sama dengan Edi Sudrajat. "Saya dan dia, sama-sama kader yang dibentuk oleh Pak Edi" kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini. " Saya yakin, persahabatan saya dengan dia (Tomy Winata) melebihi yang lain. "

Menurut Gatot, meski dekat dengan Tomy, ia tak mau memanfaatkan kedekatan untuk yang lain-lain.

"Yang jelas, saya pun tidak pernah berutang sama dia, saya tidak pernah menengadahkan tangan sama dia," kata Gatot lagi.

Kepada Majalah TEMPO, Tomy membenarkan kedekatannya dengan Gatot. Ia bahkan mengundang Gatot melepas seekor anak harimau di Tambling WIldlife Nature Conservation di Pesisir Barat, Lampung, pada Juni 2017.

"Kehadiran Pak Gatot di sana sebagai kawan saya," kata Tomy dalam Majalah TEMPO edisi 2-8 April 2018.

Kedekatan inilah yang menimbulkan spekulasi bahwa Tomy bakal menjadi salah satu penopang dana jika Gatot berniat maju dalam Pemilihan Presiden 2019.

Gatot pun tak mengetahui soal spekulasi tersebut. Namun, ia meyakini Tomy adalah orang yang paling konsisten dalam berteman.

"Saya tidak pernah menengadahkan tangan. Kalau dihitung-hitung, mungkin dia yang berutang sama saya," kata Gatot.

Gatot Nurmantyo blak-blakan mengungkapkan hubungan dekatnya dengan pengusaha sekaligus pemilik Grup Artha Graha, Tomy Winata.

Mantan Panglima TNI itu bahkan tidak peduli dengan orang-orang yang mencibir kedekatannya dengan pengusaha kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 58 tahun lalu, tersebut.

"Orang bilang, 'Wah, Pak Gatot dekat sama TW'. Memang iya. Saya tidak pernah malu karena saya tahu benar komitmen dia," kata Gatot saat mengunjungi kantor Tempo, Selasa, 27 Maret 2018.

Gatot memaparkan seperti apa hubungan mereka. "Yang jelas, saya pun tidak pernah berutang sama dia, saya tidak pernah menengadahkan tangan sama dia," kata Gatot.

Ia pun mengungkapkan kedekatannya dengan Tomy ketika Bank Artha Graha ingin mengakuisisi Bank Arta Prima pada 1997.

Bank tersebut kemudian berubah nama menjadi Bank Pratama. Gatot saat itu menjadi Sekretaris Komisaris Bank Artha Graha.

"Sehingga saya tahu seluk-beluknya," ujarnya.

"Saya-lah yang membuat aktivasinya sampai detik-detik terakhir itu dikawinkan."

Kedekatan dengan Gatot pun diamini Tomy. Dia menceritakan mengundang Gatot melepas seekor anak harimau di Tambling Wildlife Nature Conservation di Pesisir Barat, Lampung.

"Kehadiran Pak Gatot di sana sebagai kawan saya," kata Tomy, seperti dimuat dalam majalah Tempo edisi 2-8 April 2018.

Kedekatan inilah yang menimbulkan spekulasi bahwa Tomy bakal menjadi salah satu penopang dana jika Gatot berniat maju dalam pemilihan presiden 2019. Gatot menyebut tak mengetahui spekulasi tersebut.

"Saya tidak tahu itu bicara seperti itu," kata Gatot Nurmantyo.

"Tapi saya yakin, persahabatan saya dengan dia melebihi yang lain."

Beberapa waktu terakhir, Gatot kini sering kali jadi sorotan publik setelah memprakarsai gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dengan wadah KAMI, pria kelahiran Tegal pada 60 tahun silam ini memiliki tujuan utama, yakni untuk menyelamatkan NKRI.

Karier Gatot Nurmantyo selama bertugas di militer terbilang sangat cemerlang.

Ia merupakan jebolan Akmil angkatan tahun 1982. Dinas pertamanya yakni menjadi pasukan infantri di baret hijau Kostrad.

Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.

Jabatan teritorial lainnya yakni Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.

Kariernya terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.

Kerja kerasnya mengantarkannya menjadi orang nomor satu di TNI AD, lalu Panglima TNI pada usia 55 tahun.

Puluhan tahun berkarier di militer hingga pensiun sebagai purnawirawan dengan pangkat Jenderal TNI, berapa kekayaan Gatot Nurmantyo?

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN), Gatot Nurmantyo terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2018 atau di akhir masa jabatannya sebagai Panglima TNI.

Total kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 26,68 miliar atau tepatnya Rp 26.683.257.860. Kekayaannya naik sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2010 saat menjabat sebagai Gubernur Akmil, harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 7,19 miliar.

Lalu, berselang lima tahun kemudian atau pada tahun 2015 saat menjadi Kepala Staf TNI AD, aset yang dilaporkannya naik menjadi Rp 13,9 miliar.

Sebagaimana profil pejabat negara lainnya, harta kekayaan terbesar disumbang dari aset properti senilai Rp 15,43 miliar.

Gatot diketahui memiliki 17 bidang tanah dan bangunan, terbanyak berada di Bogor dan Jakarta. Tanah lainnya tersebar di berbagai daerah, antara lain Solo, Klungkung, Depok, Sukabumi, dan Maluku Tengah.

Untuk kendaraan dan mesin, Gatot melaporkan kepemilikan atas tiga kendaraan roda empat, yaitu Toyota Harrier Jeep tahun 2001 dengan taksiran nilai Rp 120 juta, Toyota Alphard tahun 2006 senilai Rp 385 juta, dan Toyota Kijang tahun 1996 senilai Rp 40 juta.

Semua aset tanah dan bangunan serta kendaraan milik Gatot diklaim merupakan hasil sendiri alias bukan dari hasil warisan ataupun hibah.

Selanjutnya, Gatot juga melaporkan kekayaan lain berupa harta bergerak lain senilai Rp 46 juta, kemudian kas dan setara kas dengan nilai cukup besar, yakni Rp 10,65 miliar.

Dalam laporan LHKPN, Gatot Nurmantyo mengaku tidak memiliki utang sama sekali.

Sebelum pensiun dari TNI, Gatot Nurmantyo sempat mengungkapkan keinginannya untuk fokus berbisnis peternakan dan pertanian.

"Saya mulai belajar beternak, sama berkebun. (Ternak) ayam, ayam petelur," ujar Gatot.

Sumber Berita / Artikel Asli : fotokita

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved