Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Seorang Mahasiswa Terluka saat Gelar Aksi Tolak Tapera di DPRD DIY, Ini Keterangan Kapolresta Jogja

Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta menggelar aksi di gedung DPRD DIY, Senin (10/6/2024).

Para mahasiswa massa aksi menyuarakan penolakannya terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Dalam aksi tersebut, dilaporkan sempat terjadi ketegangan antara massa dari mahasiswa dengan petugas keamanan.

Seorang mahasiswa peserta aksi dikabarkan mengalami luka di bagian kepala.

Diketahui, mahasiswa tersebut bernama Muhammad Tomi Wijaya, anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta.

Kepala Tomi pun harus diperban akibat luka yang diduga berasal dari tindakan represif aparat dan petugas keamanan DPRD DIY.

"Kami memaksa bakar ban untuk mengabarkan Indonesia sedangn nggak baik-baik saja, tadi aparatur dan satpam melakukan represif," kata Tomi, saat ditemui dilokasi, Senin (10/6/2024).

Ia mengaku mendapat pemukulan dan diinjak oleh beberapa aparat dan anggota keamanan DPRD DIY.

"Kami tadi yang kalah massa dikeroyok, kami mengalami pemukulan, diinjak-injak, ada 8 sampai 10 orang. Satpam baju safari dan polisi," jelasnya.

Tomi bergabung bersama ratusan gerakan mahasiswa Cipayung Plus masih bertahan di halaman DPRD DIY hingga pukul 15.52 WIB.

Ia mengaku tidak ada pertanggungjawaban dari pihak DPRD DIY maupun aparat setempat.

Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, massa aksi sedikit agak tenang setelah pimpinan dewan Huda Tri Yudiana menemui para mahasiswa.

Keterangan Polisi

Kapolresta Yogyakarta buka suara terkait dugaan tindakan represif aparat dan petugas keamanan DPRD DIY yang mengakibatkan seorang mahasiswa peserta unjuk rasa mengalami luka.

Ketika beberapa dari mahasiswa hendak membakar ban bekas, mereka diduga mendapat perlawanan dari anggota keamanan DPRD DIY.

Kericuhan pun pecah hingga mengakibatkan seorang mahasiswa mengalami luka pada bagian kepala.

"Upaya kami akan identifikasi berdasar hasil rekaman CCTV dan beberapa kamera yang kami dapat, nanti akan kita lihat siapa yang melakukan pemukulan," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, ditemui di lokasi, Senin sore.

Aditya mengungkapkan malam ini juga pihak Satreskrim Polresta Yogyakarta akan mengidentifikasi untuk keperluan proses hukum.

Ia menuturkan, peserta unjuk rasa mengaku pihak kepolisian dan petugas keamanan DPRD DIY bersikap represif.

"Sesuai klaim mereka anggota (terlibat), nanti anggota kami juga akan diperiksa. Tapi sekilas anggota nggak ada, kita akan tahu setelah melihat dari rekaman CCTV," ujarnya.

Sesuai pengakuan dari peserta unjuk rasa, kericuhan itu bermula pada saat massa aksi hendak membakar ban bekas di halaman DPRD DIY.

"Pada saat membakar ban ada reaksi pengamanan DPRD langsung inisiatif memadamkan, itu memancing reaksi dari masyarakat (peserta aksi)," terang dia.

"(Pada dasarnya) unjuk rasa dilindungi, dijamin keamanannya," sambung Kapolresta. (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved