Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dulu Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumsel, Kini Demokrat Putuskan Gabung KIM Usung Bobby Nasution

 Partai Demokrat sudah menentukan sikap soal sosok calon gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).

Demokrat memastikan tak mendukung petahana, Edy Rahmayadi seperti pada Pilkada Sumut 2018 silam. 

Kini Demokrat memastikan mendukung Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. 

Sekretaris DPP Demokrat Abdullah Rasyid mengatakan, Demokrat telah final dukung Bobby Nasution menantu Presiden Jokowi.

Demokrat memilih bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

"Demokrat final mendukung Bobby Nasution, seperti ini juga keinginan partai partai dalam Koalisi Indonesia Maju seperti Gerindra, PAN dan Golkar. Dan bukan Edy Rahmayadi," kata Rasyid kepada tribun medan, Kamis (13/6/2024). 

Rasyid mengatakan, Demokrat pun telah memberi surat tugas kepada Bobby sebagai calon Gubernur Sumut. 

Surat tugas itu sebutnya, diberikan kepada Bobby saat mengunjungi DPP Demokrat beberapa waktu lalu. 

"Partai Demokrat langsung memberikan Penugasan kepada Bobby Nasution beberapa waktu lalu di DPP Demokrat," jelas dia. 

Ada pun isi surat tugas yang disampaikan kepada Bobby berisikan tiga hal.

Pertama kata Rasyid, meminta agar Bobby menjalin komunikasi dan mencari pasangan Wakil Gubernur. 

 "Kemudian menjalin komunikasi untuk mencari pasangan. Kemudian berkomunikasi dengan partai lain untuk melengkapi syarat 20 persen yang di atur undang undang. Dan melakukan sosialisasi," kata dia. 

Bobby sendiri telah mendapatkan restu dari tiga partai sebagai calon Gubernur Sumatera Utara yakni Gerindra, PAN dan Demokrat. 

Edy Rahmayadi Tak Gentar Hadapi Bobby Nasution Mantu Jokowi di Pilgub Sumut

Pengakuan terbaru Edy Rahmayadi petahana di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) soal kesiapannya hadapi menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution.

Edy Rahmayadi percaya diri memenangkan pemilihan 2024.

Edy Rahmayadi sudah siap hadapi penantangnya, termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Jagoan PDIP tersebut optimistis menangkan Pilkada Sumut meski berhadapan dengan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution.

Menurutnya, keyakinan menang itu harus dimiliki. 

"Kalau tidak optimistis, saya tidak datang ke tempat ini. Dan kita harus selalu optimis. Rakyat Indonesia kan harus optimis," kata Edy usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan (UKK) atau fit and proper test calon gubernur Sumatra Utara di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).

Soal mengenai kesiapannya melawan Bobby di Pilkada Sumut, Edy menegaskan siap melawan menantu presiden. 

"Oh saya sama siapapun, jangankan mantunya presiden, sama mantunya malaikat pun kalau boleh, kita lawan," kata Edy.

Sementara itu terkait fit and proper test, Edy menyampaikan dirinya diuji oleh sekretaris jenderal dan waketum PKB. 

Mereka menanyakan visi misi Edy bila terpilih menjadi gubernur Sumut.

"Pasti jawabnya yang bagus-bagus, pasti ini membesarkan PKB, kan begitu," kata Edy.

Edy berujar kehadirannya di kantor DPP PkB sebatas menjalani fit and proper test. 

"Rekomendasi belom, kita masih berjalan dalam fit and propper test," kata Edy.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi, menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Jakarta Pusat.

Kedatangan Edu diketahui untuk mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) untuk Pilgub Sumatera Utara.

Pantauan di lokasi, Edy tiba di DPP PKB sekira pukul 14.30 WIB.

Di tengah guyuran hujan, Edy turun dari mobilnya yang berhenti tepat di jalan depan markas PKB.

Edy kemudian berjalan ke arah pintu masuk DPP PKB.

Dia pun menjelaskan kesiapannya mengikuti UKK di PKB.

"Enggak ada persiapan karena kalau ditanya ya dijawab," kata dia kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

Eks Pangkostrad tersebut lalu mengatakan bahwa persiapannya sudah dilakukan 5 tahun yang lalu.

"Melanjutkan kegiatan lima tahun ke depan," pungkas Edy.

Diketahui, sebelum Edy, UKK PKB untuk Pilgub Sumut telah dilakukan oleh Bobby Nasution. Walikota Medan itu bahkan disebut telah lulus dalam UKK PKB.

Adapun hal itu dikatakan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

Diketahui, Bobby mengikuti UKK untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut).

"Ya tadi pasti ditanya tentang apa yang akan dibawakan ya seperti visi misi untuk Sumatera Utara. Terus tadi bicara tentang bagaimana membangunnya apakah kebersamaan atau tidak," kata Bobby kepasa wartawan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).

Menantu Presiden Joko Widodo itu mengatakan,  dirinya memang tengah berkomunikasi dengan sejumlah partai jelang Pilgub Sumut.

"Kalau partai komunikasi karena saya sudah bergabung di Gerindra komunikasi antara partai baik saya pribadi atau partai Gerindra sudah kita lakukan dengan beberapa partai," kata Bobby. 

Bobby kemudian menjelaskan bahwa Pilgub Sumut bukanlah persoalan siapa melawan siapa.

"Tapi siapa mau bangun Sumatera Utara ya karakter kepemimpinannya ya harus disesuaikan dengan karakter dengan Sumatera Utara, ya multietnis, keberagaman, semuanya ini harus punya andil, bukan hanya kelompok ataupun bagian tertentu, tapi semuanya harus punya andil," kata dia.

Soal dirinya disebut Jazilul lulus, Bobby mengatakan memang dirinya tadi lulus ujian.

"Cuma setelah lulus ujian ini kan banyak lagi mungkin ya.

Mudah-mudaha tentunya yang kita harapkan tadi yang kita sampaikan ini untuk Sumut dan juga untuk sama-sama membangun Sumut.

Bukan hanya dari salah satu sosok, tapi dari keberadaan dari semua partai politik yang ada di Sumut," pungkasnya.

Elektabilitas Edy di Bawah Bobby

Survei Katadata Insight Center (KIC) periode 3 sampai 9 Mei 2024 memperlihatkan elektabilitas calon Gubernur Sumatera Utara masih dipimpin menantu presiden Jokowi yakni Bobby Nasution. 

Berdasarkan survei yang dirilis KIC, elektabilitas Bobby mencapai 42,1 persen atau di atas Edy Rahmayadi yang merupakan petahana. 

Pengamat politik sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Faisal Riza menilai rendahnya elektabilitas Edy tak lepas dari pencapaian pencapaian yang dilakukan Edy selama menjabat Gubernur Sumut tak disampaikan kepada masyarakat. 

"Saya kira survey bisa dilihat sebagai evaluasi publik terhadap kerja pemerintahan dan politisi. Elektabilitas Edy Rahmayadi yang dipersepsikan lebih rendah dari kontendernya Bobby Nasution, itu dapat dibaca sebagai kelemahan Edy selama menjadi Gubernur.

Capaian-capaian. Pembangunan yang tidak dikomunikasikan secara baik kepada publik," kata Riza kepada tribun, Jumat (7/6/2024). 

Selain itu menurut Riza terdapat beberapa pekerjaan pemerintahan Edy yang belum selesai hingga hal ini mengurangi simpatis terhadap Edy. 

"Dan sisa pekerjaan yang tidak selesai sampai masa pemerintahannya habis menjadi alasan kenapa publik menilai rendah perjalanan pemerintahan Edy," lanjutnya. 

Hasil survei ini pun harus menjadi evaluasi bagi Edy untuk dapat menangkap persepsi publik. 

Menurutnya sejauh ini masyarakat lebih melihat Bobby sebagai harapan baru untuk pembangunan Sumut. 

"Selanjutnya, bentuk evaluasi seperti itu menuntut jalan keluar, salah satunya siapa figur yang layak memimpin. Mungkin di antara pertanyaan inilah figur Bobby menjadi pengharapan baru," kata Riza. 

Edy dan Bobby adalah calon terkuat yang akan bertarung pada pemilihan Gubernur Sumut. 

Bobby yang secara resmi masuk Gerindra telah mendapat dukungan dari sejumlah parpol seperti PAN dan Demokrat. 

Sementara itu, Edy telah mendapatkan angin segar akan dimajukan oleh PDIP. 

Terkait survei tersebut, Ketua Bapilu PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan bahwa hasil survei tersebut harus dilihat sebagai pertimbangan dan evaluasi. 

"Ya survei itu kan bagian dari persepsi masyarakat terhadap calon pemimpinnya. Ya tentu harus diliat sebagai pertimbangan dan evaluasi," kata Mangapul kepada tribun, Jumat (7/6/2024). 

Mangapul menyampaikan, hasil survei dapat dijadikan pembelajaran bagi Edy agar memperbaiki hal-hal yang tertinggal dari lawan politiknya yakni Bobby di Pilkada Sumut. 

"Jika survei Bobby lebih tinggi dari Edy itu bisa jadi masukan kenapa hal itu bisa terjadi. Apa sebabnya. Itu harus diliat oleh tim Edy sebagai evaluasi apa saja yang tertinggal dari Bobby," kata Mangapul. 

PDIP sendiri sebelumnya telah menyampaikan sinyal sinyal dukungan kepada Edy Rahmayadi. 

PDIP lewat fraksi DPRD Sumut menyampaikan keinginannya agar Edy kembali menjadi Gubernur. 

Mangapul pun mengaku adanya harapan tersebut yang disampaikan oleh fraksi PDIP kepada Edy. 

Namun sebut dia, PDIP belum secara resmi menunjuk calon Gubernurnya. Selain itu, Mangapul juga yakin hasil survei terus berubah mendekati pemilihan kepala daerah 27 November mendatang. 

"Kalau harapan ya ada disampaikan oleh fraksi PDIP ke pada Edy. Tapi kan itu masih survei, bisa berkembang dan PDIP juga belum menentukan calonnya sejauh ini. Ya meski survei juga nanti salah satu pertimbangan bagi kita," tutup Edy. (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved