Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah menjalani persidangan dugaan tindak gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret namanya, Senin (6/5/2024).
Bahkan SYL dituding menggunakan uang dari kementerian untuk menghidupi keluarganya hingga memberangkatkan umrah. Tetapi tak hanya SYL saja yang menikmati hasil korupsi itu, terdapat seorang profesor yang disebut-sebut berperan penting bagaimana Kementan bisa mengelola uang hingga dimanfaatkan untuk kepentingan si mantan menterinya.
Mengutip akun Twitter @PartaiSocmed, Selasa (7/5/2024), pemilik akun mengunggah ulang persidangan SYL kemarin. Akun tersebut memberi caption dan menyebutkan bahwa ada peran dari seorang profesor di salah satu universitas yang ada di Jawa Barat ikut berperan dalam tindak-tanduk si menteri.
"Kami kasih bocoran sedikit ke @KPK_RI, ada konsultan di Kementan seorang profesor dari Un*** yang mengondisikan vendor-vendor Kementan sehingga harga yang di publish di e-catalog jauh lebih mahal dari harga dealnya. Selisihnya itu untuk bancakan," tulis akun tersebut.
Pernikahannya Dibilang Tak Sah oleh MUI, Rizky Febian Beri Tanggapan Menohok Ini
Akun tersebut pun memberikan petunjuk di mana profesor tersebut sempat masuk sebagai kandidat Pj Gubernur Jawa Barat menggantikan Ridwan Kamil.
"Profesor cantik ini pernah menjadi calon Pj Gubernur Jabar," tambah dia.
https://twitframe.com/show?url=https://twitter.com/PartaiSocmed/status/1787793187081515166
Selanjutnya akun tersebut menjabarkan bagaimana konsultan Kementan itu melancarkan kelihaiannya hingga bisa menghasilkan kentungan yang berkali lipat dengan contoh kecil.
"Berapa pengkondisiannya?, harga yang harus di publish perusahaan vendor di e-catalog Rp150 ribu. Tapi deal di bawh meja dengan si vendor cuma Rp20 ribu. Selisih Rp130 ribu itu jadi bancakan orang-orang Kementan dan orang-orangnya si profesor tersbut.
Publik pun penasaran dengan sosok profesor yang dimaksud. Dengan kemampuannya menganalisa biaya di kementan, hingga disebut pernah menjabat PJ Gubernur Jawa Barat, sejumlah inisial pun muncul.
"Langsung searching, apakah inisial KL?" tanya salah satu netizen.
"Menarik ini," kata lainnya.
"Bongkar-bongkar," kata netizen lain.
Mengacu pada penjabaran tersebut, memang dalam pemilihan Pj Gubernur Jawa Barat usai Ridwan Kamil lengser, terdapat tiga nama kandidat, pertama Bey Triadi Machmudin, merupakan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretarian Presiden.
Selanjutnya Asep Mulyana yang merupakan Dirjen Perundang-undangan Kemenkumham yang juga sempat menjadi Kejati Jabar.
Sementara nama terakhir adalah Guru Besar di Universitas Padjajaran, Keri Lestari yang menjadi kandidat dalam perebutan Pj Gubernur Jawa Barat.
Meski begitu, sidang dugaan gratifikasi dan korupsi yang menyeret Syahrul Yasin Limpo masih berjalan.