SUASANA gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), Senin (27/5), tampak seperti biasa. Tidak ada pengamanan atau penjagaan ketat seperti yang dilakukan pada Jumat (24/5).
Tidak ada mobil patroli yang lalu lalang maupun pemeriksaan yang ketat seperti beberapa hari lalu.
Media Indonesia juga melakukan konfirmasi terkait pengamanan ketat yang dilakukan beberapa hari lalu. Namun, pihak Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejagung RI enggan memberikan komentar. Kapuspenkum juga belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Sebelumnya personel Polisi Militer TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan khusus setelah ada dugaan penguntitan yang dilakukan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Pengamanan itu dilakukan untuk mengindentifikasi dan mengantisipasi potensi ancaman. Pengamanan ini mencakup patroli rutin, pemeriksaan kendaraan, serta pengawasan terhadap individu yang keluar masuk area Kejagung.
“Langkah pengamanan ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di institusi hukum tertinggi di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan situasi keamanan di Kejagung dapat terjaga dengan baik. Sehingga para penegak hukum dapat menjalankan tugasnya tanpa gangguan,” tulis keterangan Puspom TNI di instagram resminya yang kini sudah di-take down.
Terpisah, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tampak mesra di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5).
Saat menghadiri peluncuran Government Technology (GovTech) INA Digital oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jaksa Agung tampak menyambut jabat tangan dari Kapolri. Keduanya lalu bersalaman sambil saling tersenyum.
Setelah itu, keduanya duduk di satu barisan yang sama, yaitu deretan paling depan yang menghadap langsung ke Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Kapolri Sigit duduk di kursi paling kiri, kemudian di samping kanannya duduk Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan diteruskan dengan Jaksa Agung Burhanuddin. (Z-3)