Meski Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota, namun tetap menjadi barometer perpolitikan Tanah Air.
Tak heran jika nama-nama beken muncul dalam bursa calon gubernur Jakarta pada Pilgub 2024 mendatang.
Salah satunya nama Menteri Keuangan Sri Mulyani yang masuk radar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi cagub Jakarta.
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Lili Romli, menyebutkan bahwa Jakarta masih menjadi pusat politik yang penting meskipun tidak lagi menjadi ibukota negara.
"Kondisi itu lalu banyak bursa cagub dari berbagai tokoh politik untuk cagub jakarta, termasuk di dalamnya Sri Mulyani yang masuk bursa cagub dari PDIP," katanya saat dikonfirmasi, 9 Mei 2024.
Sri Mulyani, dengan latar belakangnya sebagai Menteri Keuangan yang populer di era Jokowi, adalah salah satu tokoh yang masuk dalam bursa calon gubernur dari PDIP.
"Sebagai menteri keuangan sebanyak tiga kali merupakan prestasi tertinggi bagi karir politiknya. Saya kira itu lebih dari cukup," ucapnya.
Atas pertimbangan itu, Romli menilai Sri Mulyani tidak akan melanjutkan karir politik. Menurutnya, pengabdiannya dilanjutkan dengan mengajar di UI lagi dan program kemanusiaan lagi.
"Pengabdiannya sebagai menteri keuangan sudah merupakan prestasi tertinggi dalam karir politiknya. Saya kira itu sudah lebih dari cukup," ujar Profesor Lili Romli.
Meskipun demikian, muncul pertanyaan apakah Sri Mulyani sendiri bersedia untuk maju sebagai calon gubernur.
Namun, jika Sri Mulyani masih mempertimbangkan untuk memegang kekuasaan, menjadi calon gubernur Jakarta bisa menjadi jalan untuk tetap berada dalam lingkaran kekuasaan.
"Tapi bila dia memang masih ingin mengejar lagi kekuasaan, cagub jakarta memang pintu masuk atau jalan untuk tetap memiliki kekuasaan," tutupnya.
Saat ini, Sri Mulyani belum memberikan pernyataan resmi terkait niatnya untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta.(fajar ilman)