Menteri Investasi yang juga Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memastikan perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan membawa manfaat ekonomi bagi daerah-daerah penyangga seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.
Menurut Bahlil, Kalimantan Selatan diproyeksikan menjadi daerah penyangga pertama ibu kota negara Nusantara karena terlibat dalam investasi pengembangan IKN (Ibu Kota Negara).
"Investasi yang mengalir ke Kalimantan Selatan saat ini mencapai sekitar R7 triliun terkait perencanaan investasi di IKN," katanya disadur AyoBandung melalui Youtube IDX Channel pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Bahlil menegaskan, bahwa klaster pertama investasi yang dipimpinnya memberi prioritas kepada investor atau pengusaha dalam negeri.
"Sementara klaster kedua diperuntukkan bagi investor asing yang juga dapat memberikan manfaat," ucapnya lebih lanjut.
Eks aktivis HMI itu menambahkan, Kalimantan secara keseluruhan menjadi bagian dari daerah penyangga, dengan pertumbuhan ekonomi yang terlihat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang di masa depan akan mendapat infrastruktur yang memadai.
"Konsep tata kota yang diterapkan di sana sangat baik, karena hanya 30% dari lahan yang dimanfaatkan, sementara 70% sisanya tetap alami. Ini menjadikan Kalimantan Timur sebagai salah satu kota terbaik di dunia," tandasnya.
Warganet pun memberikan ragam komentarnya masing - masing soal IKN Nusantara akan diproyeksikan sebagai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
"Yap Sulawesi sudah mulai merasakan dampaknya," kata @mmudzakirr1803.
"Beban ekonomi Pembangunan Negara ditanggung Masyarakat luas seluruh Indonesia, Inflasi tinggi dan lapangan Kerja menyusut rakyat makin Susah," ucap @DNmyhusband.
"GAP ttp akan terlihat yg kumuh ttp lah mnjd kumuh yg elit akan semkin elit," tegas @Guidelines.
Untuk diketahui, pemindahan ibu kota Nusantara ke Kalimantan adalah langkah besar yang membutuhkan perencanaan matang, investasi yang besar, dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.
Dengan pengelolaan yang bijaksana dan kolaborasi yang erat, ibu kota baru ini memiliki potensi untuk menjadi pusat kemajuan dan inovasi bagi Indonesia, serta mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh Nusantara.***
