Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan data penyakit Tuberkulosis (TBC) di Jakarta sangat tinggi hingga mencapai 60 ribu pasien.
Namun, di antara 60 ribu pasien tersebut, mereka terbagi menjadi dua golongan. "TBC di DKI cukup tinggi, ada 60 ribu kasus TBC.
59 ribu itu kasus TBC yang sensitif obat, dan 1.203 orang atau dua persen adalah kasus TBC yang resisten kebal obat," jelas dia, saat ditemui di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024). Pasien resisten obat adalah pasien yang kebal terhadap obat.
Di mana dalam enam bulan pasien pergi berobat, kemungkinan tiga bulan dia tidak minum obat dengan baik. "Dan pengobatan kesembuhannya 81 persen, harapannya dari pemerintah pusat kesembuhan itu 90 persen," ungkap dia.
"Walaupun tinggi tapi resistensi atau pun ancaman TBC banyak faktor yang saya sampaikan, ada angkutan umum, yang dari luar kota, yang hari ini ada berita di salah satu desa (di Lebak) TBC-nya cukup tinggi," sambungnya.
Dia juga mengaku memasang target 2030 kasus harus turun. Heru meminta kepada seluruh rumah sakit, RSUD, hingga puskesmas untuk menangani kasus TBC kendati pasien bukan warga Jakarta.
"Tetapi ketika dia berobat di Jakarta, warga ini harus diberitahu ke kepala desa, atau pak lurah atau camat setempat. Harapan saya bisa ditangani dengan baik, mudah-mudahan itu," tandasnya.