Ray Rangkuti ikut bersuara soal kabar beredar Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dikuntit oknum aparat dari satuan khusus.
Ray Rangkuti berharap Presiden Jokowi bertindak dan meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak gentar dan tetap berani mengusut kasus-kasus berskala besar yang sedang ditangani.
Hal itu disampaikan Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti usai mendengar kabar Jampidsus Febrie Adriansyah, dikuntit oknum dari satuan khusus tertentu.
"Tidak ada alasan mereka (Kejagung) untuk tidak lanjut. Jangan gentar, itu kan (dugaan penguntit) dilakukan oleh oknum," kata Ray Rangkuti seperti dilansir dari RMOL, Jumat (24/5).
Di sisi lain, Ray menilai kabar penguntitan tersebut tidak bisa dianggap sepele. Ia berharap Presiden Joko Widodo bisa bertindak karena santer beredar, peristiwa tersebut diduga melibatkan oknum institusi yang berada di bawah Kepala Negara.
"Dua-duanya (Kejagung dan Polri) di bawah presiden langsung. Presiden tidak boleh membiarkan," jelasnya.
Jampidsus, Febrie Adriansyah diduga diikuti sejumlah oknum kepolisian saat sedang makan di kawasan Jakarta Selatan.
Sementara itu, Kejagung mengaku belum mendapatkan informasi terkait dugaan penguntitan terhadap Jampidsus sebagaimana beredar.
"Sampai saat ini saya belum dapat info apa pun soal itu ya," singkat Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dikonfirmasi wartawan seperti dikutip dari RMOL.
Ketut Sumedana saat dikonfirmasi wartawan juga belum mengetahui terkait adanya penangkapan oleh tim pengawal Jampidsus tersebut.
“Saya tidak tahu mengenai informasi itu. Karena tidak disampaikan kepada saya,” kata Ketut.
Akan tetapi, kata Ketut mengenai penambahan personel keamanan dari PM dan AD di Kejagung merupakan situasi yang wajar.
“Memang mungkin di Kejaksaan Agung ada pengamanan organik dari TNI,” kata Ketut.***