Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

BPS : 9,9 Juta atau setara 22,25 persen dari Total Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

 BPS : 9,9 Juta atau setara 22,25 persen dari Total Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Angka itu setara dengan 22,25 persen dari total penduduk usia muda di Indonesia.yakni usia antara 15 – 24 tahun di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah

Jakarta – Fusilatnews – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah generasi muda yang juga diklasifikasikan “Gen Z” tidak bekerja, tidak sedang dalam pendidikan, dan tidak menjalani pelatihan (tidak dalam pekerjaan, pendidikan, dan pelatihan/NEET)mencapai 9.896.019 orang pada Agustus 2023.

Angka itu setara dengan 22,25 persen dari total penduduk usia muda di Indonesia.yakni usia antara 15 – 24 tahun di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah

Dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah generasi muda yang tergolong NEET perempuan mencapai 5,73 juta orang (26,54 persen generasi muda perempuan) dan jumlah NEET laki-laki mencapai 4,17 juta orang (18,21 persen).

Sementara jika dilihat berdasarkan golongan umurnya, generasi muda tergolong NEET paling banyak berada di usia 20 – 24 tahun, yakni sebanyak 6,46 juta orang, lalu generasi muda di usia 15 – 19 tahun tergolong NEET berjumlah 3,44 juta orang.

Jika dilihat berdasarkan pendidikannya, generasi muda tergolong NEET paling banyak merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA), berjumlah 3,57 juta orang.

Kemudian, jumlah generasi muda lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) mencapai 2,29 juta orang, lalu lulusan sekolah menengah pertama (SMP) berjumlah 1,84 juta orang, dan sekolah dasar (SD) berjumlah 1,63 juta.

Untuk jumlah generasi muda tergolong NEET lulusan universitas jumlah 452.713 orang dan lulusan diploma 108.464.

Sebagai informasi, BPS mendefinisikan NEET sebagai penduduk usia 15 – 24 tahun yang berada di luar sistem pendidikan, tidak sedang bekerja, dan tidak sedang berpartisipasi.

Terdapat berbagai alasan yang membuat anak muda masuk ke kelompok ini, seperti putus asa, disabilitas, kurangnya akses tranpostasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga, dan beberapa kendala lainnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fusilatnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved