Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Politikus NasDem Koar-Koar: Tuding Semua Partai Korup, Peringatkan Jokowi Tak Boleh Semena-mena

 

Politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago membuat geger dengan pernyataannya yang seolah membuka borok partai politik.

Wanita yang kini anggota DPR RI aktif dan kembali mencalonkan diri pada Pileg 2024 di dapil Sumatera Selatan II itu berbicara di forum diskusi tentang dugaan kecurangan Pemilu hingga nasib hak angket, di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (7/3/2024).

Sejak awal bicara sebagai panelis, Irma mengaku tidak akan berbicara manis-manis, melainkan ingin memberi pencerahan kepada hadirin yang mayoritas mahasiswa.

Ia tidak menampik Pemilu 2024 ini penuh praktik kecurangan.

Bahkan politikus asal Metro, Lampung itu mengaku dirinya harus mengeluarkan uang miliaran Rupiah demi bisa lolos ke Senayan.

Bagi Irma, akar permasalahan dari Pemilu di Indonesia dengan segala prosesnya dalah partai politik.

"Partai politik yang menjadi di akar permasalahan seluruh ya kericuhan yang ada di negeri ini," kata Irma.

Dengan lantang Irma menyebut semua partai korup dan pragmatis hanya mengejar kekuasaan.

"Kenapa, pragmatis enggak ada yang enggak pragmatis. Semua partai politik korupsi, betul enggak."

"Kita enggak usah tutup-tutupin," tegasnya.

Dalam forum itu juga hadir Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla alias JK, yang juga elite Partai Golkar.

Irma tidak kendur dan turut mengkritik Golkar yang hanya mau berada di dalam kekuasaan.

"Itu Golkar pernah enggak jadi oposisi, enggak pernah di dalam terus kok maunya aman-aman aja," kata Irma.

Politikus Partai Nasdem Irma Suryani saat diskusi di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Bahkan, saat di sampingnya juga duduk Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Irma menyebut partai banteng itu hanya garang saat menjadi oposisi.

Ketika selama sembilan tahun terakhir Jokowi berkuasa, PDIP disebut Irma diam bak kura-kura.

"PDIP ini bagus jadi oposisi, dia bagus tapi ketika dia menang dia gak bagus."

"Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura-kura. Tapi ketika dia kalah, baru dia menjadi betul-betul jadi wong cilik," kata Irma.

Irma menyinggung soal pencalonan Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo Subianto yang sampai mengubah Undang-Undang lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua MK saat itu yang belakangan divonis melanggar etik oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK) tidak lain adalah Anwar Usman, paman Gibran.

Kata Irma, Gibran bisa melenggang ke kontestasi politik nasional juga berkat partai politik.

"Yang mengendorse si Samsul (Gibran) itu siapa, partai politik. Bapaknya senang-senang saja diendorse," kata dia.

Irma turut menyinggung Presiden Jokowi sebagai sosok yang semena-mena di ajang Pemilu 2024 dengan cawe-cawenya.

Lagi-lagi, partai dituding menjadi biang keladinya.

"Jokowi bisa sekuat ini kenapa karena partai politiknya korup. Karena partai politiknya bisa disogok, karena partai politiknya bisa di apa namanya, bisa dikuasai. Makanya jadi hebat."

"Coba kalau partai politiknya enggak pragmatis. Coba kalau partai politiknya enggak korup, enggak bakal bisa digenggem sama Jokowi siapa dia tapi apakah kita harus membenahi ini, harus," ujar Irma.

Kendati demikian, Irma juga memperingatkan para pelaku politik untuk tidak membiarkan Presiden Jokowi berbuat semena-mena.

"Enggak boleh juga dia mentang-mentang, enggak boleh juga dia semena-mena ini. Negara harus benar. Harus kita lawan juga."

"Tapi bersihin dulu dong partai politiknya," jelasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved