Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengungkapkan rasa keprihatinannya atas insiden penganiayaan tujuh orang pendukung Calon presiden (capres) dan calon wail presiden (cawapres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo - Profesor Mahfud MD yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Di mana dua di antaranya masih sangat muda, yaitu masih 18 tahun.
"Di tengah masa kampanye yang sedang semangat-semangat ini, kami sangat prihatin atas insiden yang terjadi. Kami sangat berharap mereka bisa segara pulih sehat walafiat seperti sedia kala.Di jogjakarta kami sangat berduka atas insiden meninggalnya seorang pendukung Ganjar-Mahfud juga. Innalillahi wa inna illaihi raji'un, semoga Alm mendapat tempat terbaik di sisiAallah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan dimudahkan dalam masa yang sulit ini. Aamiin," ujar Arsjad Rasjid, Minggu (1/1/2024).
Lebih lanjut ia menyampaikan Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud berdiri bersama para korban dan warga mereka. Tim Ganjar-Mahfud sangat peduli dan memberi perhatian khusus. Pihak Ganjar sendiri telah berkomunikasi dengan keluarga korban di Jogjakarta. Pada malam hari Ganjar Pranowo bergerak ke RS di Boyolali untuk menjengul korban dan keluarganya.
"Mas Ganjar ingin pastikan bahwa semuanya ditangani dengan sebaik-baiknya. Di satu sisi ini adalah bentuk tanggung jawab beliau sebagai pemimpin atas kejadian yang dialami pendukungnya. Di sisi lain ini juga perhatian beliau sebagai manusia biasa yang peduli dengan nasib rakyat. Untuk kami, setiap orang pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar. Tindak kekerasan terhadap satu orang adalah kekerasan terhadap seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud," sambungnya.
Ia berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. TPN sudah bergerak dan akan terus memberi dukungan dan pendampingan hukum sampai kasus ini tuntas dan berkomunikasi dengan keluarga korban untuk membantu ringankan situasi yang dihadapi.
TPN jelas mengutuk kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apapun. TPN mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi pemilu termasuk tim paslon 1 dam 2 utk sama2 menghindari dan mengutuk segala bentuk kekerasan kecurangan dan pelanggaran demi terjaganya suasana pemiku yang damai, adil, dan martabat.
"TPN percaya bahwa TNI dan seluruh aparat penegak hukum, serta negara dapat menjaga netralitas seperti yang disampaikan oleh para pimpinannya. Dalam kasus Boyolali kami mengapresiasi gerak cepat TNI dalam menangani. TPN percaya sekaligus meminta agar TNI tangani kasus ini dengan sebaik-baiknya, transparan, dan berikan rasa adil bagi korban keluarganya dan seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya.
Mari bersama-sama jaga, kawal amanah pesta demokrasi ini supaya sekali bisa berjalan dengan damai, adil, dan bermartabat. Supaya sepanjang prosesnya dan nanti pada akhirnya bisa bawa kesejahteraan utk rakyat
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat dan pendukung Ganjar-Mahfud untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Setiap perbedaan pendapat harus diselesaikan dengan dialog yang konstruktif bukan melalui tindakan kekerasan," imbuhnya.