Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti aksi Presiden Joko Widodo mengumpulkan Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Istana Negara pada Jumat (29/12).
Ia waswas pertemuan itu memobilisasi politik untuk Pilpres 2024. Namun, Ganjar tak masalah jika pertemuan tersebut murni membahas arahan pemerintah.
"Yang penting pengarahan pemerintahan kami tidak masalah, tapi kalau pengarahan politik, dukung-mendukung saya kira mulai tidak fair," katanya di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12).
Meski begitu, mantan gubernur Jawa Tengah itu mengaku belum tahu isi pembicaraan Jokowi dengan para perangkat desa tersebut. Ganjar hanya berharap pertemuan itu tak terkait dukungan di Pilpres 2024.
Ganjar pun mewanti-wanti pemerintah agar tak menggunakan kewenangannya dalam politik elektoral.
"Mudah-mudahan dalam konteks pemerintahan dan tidak ada yang menyalahgunakan pemerintahan," tandas Ganjar.
Terbaru, Jokowi mengundang para anggota Papdesi ke Istana pada Jumat (29/12) lalu.
Sekretaris Jenderal DPP Papdesi Sentot Rudi mengatakan pertemuan kepala desa dengan Jokowi tidak fokus membahas politik, termasuk membahas soal pemenangan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto.
"Tidak ada. Tadi sama sekali tidak menyinggung politik," ucap Sentot.
Jokowi sebelumnya juga pernah mengundang Apdesi ke Istana pada 7 November lalu. Para pengurus desa sampai di Istana sekitar 09.20 WIB.
Surta Wijaya, salah satu kepala desa yang hadir dalam pertemuan itu menyebut pertemuan tersebut juga tak membahas politik.
Ia mengaku hanya menyampaikan aspirasi tentang revisi UU Desa.
"Audiensi dalam rangka tadi mengenai revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan masa perpanjangan kepala desa," ucap Surta usai bertemu Jokowi saat itu.
Dua belas hari setelahnya, para kepala desa menggelar acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Indonesia Arena, Jakarta.
Panitia hanya mengundang Gibran Rakabuming Raka dan petinggi-petinggi partai Koalisi Indonesia Maju.
Koordinator Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Muhammad Asri Annas menyebut pasangan Prabowo-Gibran kandidat yang peduli dengan desa.
"Poin-poin ini kelihatannya Bapak Prabowo dan Mas Gibran yang sedikit mau merespons. Buat kami, kami tidak terlalu peduli dengan janji-janji capres, kami lebih peduli pada siapa yang mau peduli dengan desa," ujar Anas.