Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melarang Anies Baswedan mengisi kuliah umum di kampus tersebut.
Rocky Gerung menilai, tindakan UGM tersebut merupakan bentuk diskriminasi dan pelanggaran kebebasan akademik.
Rocky Gerung mengatakan, UGM seharusnya memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon presiden untuk menyampaikan pemikirannya di kampus.
Hal ini penting untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dan masyarakat untuk menguji pikiran para calon presiden.
"UGM itu istimewa, karena empat dari enam pasangan calon presiden adalah alumni UGM. Jadi, seharusnya UGM menjadi tempat yang netral untuk membicarakan politik," kata Gerung dalam Tayangan Youtubenya Rocky Gerung Official Sabtu 18 November 2023.
Menurut Rocky Gerung, alasan UGM yang menyebut kehadiran Anies Baswedan akan menimbulkan aroma kampanye adalah alasan yang tidak masuk akal.
Pasalnya, semua calon presiden sudah mulai kampanye sejak lama, baik di media sosial maupun di berbagai acara.
"Jadi, kalau Anies Baswedan diundang untuk mengisi kuliah umum, itu bukan kampanye, tapi murni kegiatan akademik," tegas Gerung.
Rocky Gerung juga menyayangkan sikap UGM yang dinilainya tidak berani bersikap tegas terhadap pemerintah.
Menurutnya, UGM seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga kebebasan akademik.
"UGM itu harus berani melawan pemerintah kalau pemerintah melakukan pelanggaran terhadap kebebasan akademik. Kalau UGM diam saja, berarti UGM sudah menjadi bagian dari sistem kekuasaan," kata Gerung.
Rocky Gerung berharap, UGM dapat segera klarifikasi dan meminta maaf atas tindakannya yang telah mendiskriminasi Anies Baswedan.
Ia juga berharap, UGM dapat menjadi kampus yang lebih terbuka dan menjunjung tinggi kebebasan akademik.