Abdillah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim menjadi salah satu orang Indonesia yang lama menetap di jakur Gaza, Palestina. Dia bergabung dengan organisasi MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) untuk melangsungkan misi kemanusiaan di Palestina yang kala itu juga tengah menghadapi invasi dari Israel.
Pada 2009, Bang Onim langsung diberangkatkan ke Gaza. Ia termasuk salah satu orang yang dilibatkan dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
Tidak hanya tinggal, Bang Onim juga berinteraksi dengan warga Palestina bahkan sampai bertemu dengan jodoh di sana. Tahun 2011, Bang Onim menikahi perempuan Palestina. Pernikahan mereka pun kini telah dikarunia tiga orang anak.
Pernikahan ini membuat Bang Onim sebagai orang Indonesia pertama yang melangsungkan pernikahan di Jalur Gaza.
Akhirnya ia pun dipercaya menjadi Ketua MER-C sebelum akhirnya mendirikan organisasi kemanusiaan sendiri pada 2018. Bang Onim mendirikan Nusantara Palestina Center (NPC). Kegiatan lembaga ini kurang lebih sama dengan MER-C, namun NPC lebih berfokus pada aspek pendidikan.
Selama belasan tahun tinggal di Gaza, Bang Onim selalu terlibat dalam berbagai kegiatan bersama anak-anak di sana. Berikut potret selama masih tinggal di Palestina.
1. Duduk di Halaman Rumah Sakit
Sejak konflik Israel dengan Hamas terjadi pada awal Oktober lalu, Bang Onim kerap jadi relawan di rumah sakit yang ada di Gaza. Tidak hanya di RS Indonesia, dia juga kerap ke RS Al Shifa di Gaza. Menyaksikan langsung konflik yang gerjadi membuat Bang Onim salut dengan anak-anak Palestina yang tetap kuat hadapi situasi tersebut.
2. Berbagi Buah dan Sayur
Bang Onim dapat penghasilan dari video di kanal YouTube pribadinya. Sebagian keuntungan itu kemudian dia belikan buah dan sayur yang dibagikan lagi kepada anak-anak pengungsi di Palestina.
3. Ikut Perayaan Maulid Nabi Bersama Murid TK
Saat perayaan umat muslim, salah satunya Maulid Nabi, Bang Onim merayakannya di TK Nurani Indonesia Gaza, Palestina. Sekolah tersebut dikhususkan bagi anak-anak Palestina yang telah menjadi anak yatim dan dhuafa sehingga tidak ada biaya apa pun yang dipungut dari siswa.
4. Masak Untuk Anak Yatim
Saat gencatan senjata dan situasi Gaza cukup tenang, Bang Onim ikut bantu di dapur umum untuk memasak makanan bagi anak-anak yatim. Pemberian makanan itu rutin dilakukan dengan memberi menu makanan nasi biryani dan ayam. Pemberian makanan itu juga sebagai bentuk tanggungjawab terhadap donasi dari masyarakat.
5. Beri Santuan Uang dan Peralatan Sekolah
Selain dijadikan makanan, uang donasi juga diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di Gaza berupa uang tunai kembali maupun perlengkapan sekolah. Pada awal September lalu, sebelum serangan Israel kembali pecah, Bang Onim mencatat kalau jumlah anak yatim di sekitar jalur Gaza ada sekitar 23 ribu.
6. Santai di Pinggir Pantai
Bang Onim memilih pantai untuk sejenak bersantai dari kegiatan kemanusiaannya. Sambil menyeruput minuman dan duduk di kursi santai, dia tetap berdoa meminta perlindungan dari Allah.