Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq terbukti bersalah terkait kasus korupsi. Politisi yang sempat jadi musuh suporter Indonesia itu divonis hukuman penjara dan cambuk.
Hakim Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur menyatakan Syed Saddiq bersalah atas empat dakwaan terkait dana Angkatan Bersatu Anak Muda (Armada).
Pria berusia 30 tahun tersebut didakwa atas kasus pelanggaraan pidana terhadap kepercayaan usai bersekongkol dengan mantan pejabat Partai Bersatu dalam penggelapan dana senilai RM 1 juta (sekitar Rp3,3 miliar), penyelewengan properti serta dua tuduhan pencucian uang.
Atas perbuatannya, Syed Saddiq divonis tujuh tahun penjara, dicambuk sebanyak dua kali, serta denda sebesar RM10 juta atau setara Rp33,43 miliar.
"Pengadilan memutuskan, pembela gagal mengajukan keberatan yang beralasan. (Sementara itu) penuntut telah berhasil membuktikan kasusnya tanpa keraguan," kata Hakim Azhar Abdul Hamid dalam laporan Channel News Asia, Kamis (9/11/2023).
Sebagai kilas balik, Syed Saddiq sempat dielu-elukan setelah menjadi menteri termuda Malaysia di era Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Pada 2020, ia menjadi anggota pendiri sekaligus Presiden pertama dari Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA).
Sebelum terjerat kasus, Syed Saddiq pernah menjadi bulan-bulanan suporter Timnas Indonesia. Tepatnya pada 2019 di tengah gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Syed Saddiq sempat meluapkan kekesalannya dengan perlakuan buruk pendukung Indonesia saat tuan rumah menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pertandingan tersebut diwarnai kericuhan setekah Timnas Indonesia kalah dengan skor 2-3. Syed Saddiq yang menonton langsung pertandingan di stadion mengaku jadi sasaran amuk fans tuan rumah yang tak terima dengan kekalahan. Bahkan, Syed Saddiq sampai mengadukan kejadian ini ke FIFA.
Namun, ketika Timnas Indonesia giliran bertandang ke Stadion Bukit Jalil, terjadi insiden tak menyenangkan. Di luar stadion, fans Indonesia dikeroyok pendukung tuan rumah.
Tetapi, Syed Saddiq justru mengklaim kabar pengeroyokan tersebut hoaks lewat akun media sosial pribadinya. Pernyataan tersebut kontras dengan pihak Indonesia. Syed Saddiq pun menuai kecaman dari netizen Indonesia sebelum akhirnya meminta maaf.
