Albaik merupakan satu-satunya jaringan fast food atau makanan cepat saji Arab Saudi milik warga Palestina yang mampu saingi McDonald’s buatan Amerika.
Kesuksesan Albaik menunjukkan bahwa konsisten pada kualitas, inovasi, dan nilai-nilai lokal dapat membawa sebuah perusahaan ke level global.
Salah satu kekuatan Albaik terletak pada keunikan rasa dan teknik memasak tradisional yang membedakan mereka dari pesaingnya.
Bahkan di tengah dominasi jaringan fast food global seperti McD dan KFC, Albaik berhasil menarik perhatian dan selera pelanggan dengan mempertahankan cita rasa Arab Saudi.
Pada 2018, Albaik menduduki peringkat teratas sebagai merek populer mengalahkan merek-merek internasional seperti Samsung, WhatsApp, YouTube, dan Google dalam pemeringkatan merek oleh YouGov.
“Albaik, produk olahan daging ayam, didirikan oleh pengusaha asal Palestina, Syakour Abu Ghazalah, pada tahun 1974. Satu-satunya penjual makanan cepat saji di Saudi yang dapat menyaingi produk-produk buatan Amerika,” kata Budi Marta Saudin, WNI yang telah lama tinggal di Arab Saudi dikutip Senin 13 November 2023 dari laman Facebook-nya.
Saat ini, menurut laporan Middle East Eye, Albaik memiliki lebih dari 120 cabang di Arab Saudi dan terdapat beberapa lainnya yang dibuka di kawasan negara teluk.
Berdasar laman Kementerian Agama, Albaik juga sangat populer di kalangan jamaah Indonesia, baik jamaah haji maupun umrah.
Harganya produk Albaik yang murah menjadi daya tarik tersendiri, yang membuatnya diserbu pelanggan, bahkan antreannya bisa mencapai 1000 kali transaksi per harinya.
Albaik menjual berbagai produk olahan daging ayam dengan beragam menu dan dibandrol dengan harga murah.
Menu Albaik di antaranya ayam goreng, nuget ayam, kentang goreng, hamburger, sandwich, es krim, dan aneka minuman soda.
Jika konsumen tidak suka ayam, Albaik juga menyediakan menu salad berisi sayur-sayuran segar ala timur tengah.
Dilansir laman resminya, sejarah Albaik dimulai pada 1974 di kota Jeddah, Arab Saudi ketika Shakour Abu Ghazalah, seorang pengusaha Saudi berdarah Palestina yang mulai menjual ayam goreng di sebuah restoran di Old Airport Road.
Shakour menandatangani perjanjian keagenan eksklusif dengan sebuah perusahaan di luar negeri untuk penggunaan campuran bumbu dan peralatan ayam goreng yang eksklusif.
Dia kemudian menjadi pengusaha pertama di pasar fast food yang memperkenalkan konsep bisnis ayam goreng di seluruh Arab Saudi dengan merek Broast.
Restoran Broast yang pertama berdiri di sebuah gudang tua yang disewanya di Airport Road di Distrik Sharafiyah pada September 1974 setelah mengalami beberapa kendala.
Pada 1976, Shakour wafat akibat kanker dan menyerahkan kelanjutan bisnis ayam goreng Broast kepada kedua anaknya Rami dan Ehssan Abu Ghazalah.
Pada 1980-an, Rami dan Ehssan terus merapikan manajemen bisnis, sistem operasional, dan resep hingga akhirnya pada 1986 mereka berhasil memantapkan usaha warisan ayahnya dengan nama baru Albaik.
Kesuksesan luar biasa di Jeddah membuat Albaik berekspansi dan langkah pertama yang jelas di luar Jeddah adalah kota suci Mekkah, kurang dari satu jam perjalanan.
"Setelah mencari di seluruh kota yang berkembang pesat ini, kami menemukan lokasi yang sempurna untuk memulai," kata Rami.
Gerai perdana Albaik di Mekkah berdiri di Jalan Um Al Qura di pintu masuk kota pada 1990.