Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Viral Foto Ketua KPK & SYL terkait Isu Pemerasan, Kaki Firli Bahuri Jadi Sorotan

 5 Fakta Baru Foto Ketua KPK dan SYL, Muncul Foto Asli Tidak Diedit? Saksi  Mata Buka Suara - TribunNews.com

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing ikut menanggapi heboh dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika menjabat Menteri Pertanian RI.

Dugaan pemerasan itu disebut-sebut terkait dengan perkara dugaan rasuah di Kementerian Pertanian yang tengah diusut oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, Emrus mencermati bahwa media lebih cenderung mengangkat isu pemerasan dalam perkara dugaan korupsi yang menyeret SYL.

"Agenda media lebih cenderung mengangkat isu pemerasan, padahal kita sadar bahwa korupsi termasuk kejahatan yang sangat luar biasa," ujar Emrus.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik dengan tema, Mengawal Agenda Antikorupsi di Indonesia, di Jakarta, Senin (9/10).

Emrus pun merunut bahwa wacana publik dimulai dari dugaan tindak pidana korupsi yang diselidiki oleh KPK, baru kemudian mengikuti su pemerasan yang ditangani oleh kepolisian.

"Bisa dimaknai, pengaduan pemerasan itu sebagai suatu pembelaan," tuturnya.

Dia lantas memberi argumentasi bahwa kenapa saat terjadi pemerasan, SYL tidak segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Yang terjadi, setelah ada penyelidikan dugaan korupsi, lalu dibuat proses dengan sudut pandang pemerasan.

"Itu bisa dimaknai sebagai sesuatu pembelaan," ucapnya.

Menurut Emrus, dalam kasus ini sebaiknya perkara tindak pidana korupsi seharusnya dikedepankan terlebih dahulu.

Posisi Kaki Firli Bahuri sebuah Simbol

Selain itu, Emrus juga memberi pendapat terkait beredarnya foto Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang beredar di media sosial.

Emrus berpendapat foto itu menunjukkan simbol, SYL yang memohon sesuatu.

"Sementara Firli Bahuri, menunjukkan posisi yang sangat 'strong' yang tegas dan lihat posisi ketika dia duduk dan mengangkat kaki," ujar Emrus.

Kemudian, foto itu menurutnya diambil saat Firli dan SYL berada di ruang publik, yakni ada tiga orang yang berada di tempat itu.

Walakin, Emrus berpendapat bahwa foto itu tidak cukup sebagai bukti terjadinya tindak pidana dugaan pemerasan.(antara/jpnn)

Sumber Berita / Artikel Asli : JPNN

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved