Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadi buah bibir setelah tidak kembali ke Indonesia sesuai jadwal, yakni tanggal 1 Oktober 2023.
Malah Syahrul kemudian disebut-sebut hilang kontak di Eropa dan hal ini terjadi setelah rumah dinasnya diobok-obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terdapat sejumlah temuan mengejutkan dalam tindak penggeledahan tersebut, termasuk ditemukannya uang senilai Rp30 miliar dalam bentuk mata uang asing dan Rupiah. Selain itu, ditemukan pula 12 pucuk senjata api di rumah dinas menteri asal Partai NasDem tersebut, serta catatan keuangan dan dokumen pembelian aset bernilai ekonomis.
KPK sendiri mengklaim penggeledahan rumah dinas Syahrul terkait dengan tiga klaster kasus rasuah di Kementan. “Jadi pertanyaan tiga klaster saya kira sudah terjawab ya: pemerasan dalam jabatan, kemudian gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang,” jelas Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, dikutip dari Suara.com, Rabu (4/10/2023).
Tentu saja temuan uang ini membuat publik terkejut, apalagi karena harta kekayaan yang dilaporkan Syahrul di LHKPN-nya tidak sampai sebesar Rp30 miliar. Pasalnya berdasarkan LHKPN Syahrul per tanggal 31 Desember 2022, total harta mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu hanyalah Rp20 miliar.
Berikut adalah rincian lengkap harta kekayaan Syahrul yang dilaporkan di LHKPN-nya:
Total ada 16 aset berupa tanah dan/atau bangunan dengan nilai total Rp11,3 miliar. Kebanyakan dari aset tersebut dicantumkan sebagai hasil sendiri, dengan yang terbesar adalah tanah dan bangunan seluas ribuan meter persegi di Kota Makassar senilai Rp4,2 miliar.
Kemudian tercatat ada 7 aset berupa alat transportasi dan mesin dengan nilai total sebesar Rp1,5 miliar. Kebanyakan di antaranya dilaporkan sebagai hasil sendiri, termasuk Toyota Alphard dan sepeda motor Harley Davidson.
Namun terungkap pula jika transportasi dengan nilai aset terbesar adalah sebuah Jeep Cherokee tahun 2011 senilai Rp500 juta yang dilaporkan sebagai hibah tanpa akta.
Syahrul juga tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp1.149.970.000 serta kas dan setara kas senilai total Rp6.118.817.382 alias Rp6,2 miliar. Syahrul mengaku tidak mempunyai utang sehingga total harta kekayaannya berdasarkan LHKPN 2022 adalah Rp20.058.042.532.
Tentu saja angka ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan uang yang ditemukan KPK di rumah dinas Syahrul. Di sisi lain, sampai sekarang keberadaan Syahrul belum diketahui walaupun Partai NasDem memastikan sang kader akan kembali ke Indonesia paling lambat 5 Oktober 2023.