Gempa berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Afghanistan bagian barat pada Sabtu (7/10) telah menewaskan sedikitnya 180 orang dan melukai 600 orang lainnya.
Namun para pejabat meyakini jumlah korban diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa berada 40 kilometer barat laut kota terbesar di kawasan itu, Herat, dan diikuti oleh delapan gempa susulan dengan kekuatan antara 4,3 dan 6,3 magnitudo.
Pemerintahan Taliban mengumumkan keadaan darurat karena kemungkinan terjadinya lebih banyak gempa susulan.
Kepala departemen manajemen bencana Taliban untuk provinsi Herat, Musa Ashari mengatakan selusin desa di distrik Zinda Jan telah hancur total.
“Sejauh ini, lebih dari 1.000 perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia yang terluka telah dimasukkan dalam catatan kami,” kata Ashari, seperti dimuat AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 12 ambulans ke distrik-distrik yang terkena dampak paling parah di provinsi Herat untuk membantu mengevakuasi para korban.
Herat, yang berada 120 kilometer sebelah timur perbatasan dengan Iran, dianggap sebagai ibu kota budaya Afghanistan. Kota ini merupakan ibu kota provinsi Herat, yang memiliki populasi sekitar 1,9 juta jiwa