Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak menolak bila PA 212 ikut mendukung Koalisi Perubahan yang mencalonkan dirinya bersama bakal capres Anies Baswedan.
Hal itu ia tegaskan menanggapi pernyataan apakah Koalisi Perubahan berharap dukungan PA 212 atau tidak, seiring pertemuan Anies-Muhaimin dengan Rizieq Shihab.
Cak Imin tidak menjawab secara eksplisit. Ia hanya menyampaikan bahwa pihaknya berharap dukungan dari siapa pun.
Dirinya menegaskan sekaligus posisi PKB ada di tengah.
"Pokoknya kita ingin dukungan dari setiap individu, warga bangsa yang memiliki hak pilih. Garis PKB jelas, tengah. No ekstrem kiri, no ekstrem kanan. Tengah, Pancasila, yang mau ikut, ayo," kata Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).
Meski terbuka dengan bentuk dukungan dari siapapun, Cak Imin menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai dukung-mendukung ketika ia bersama Anies bertemu Rizieq.
"Tidak ada. Hanya menjadi saksi nikah," kata Imin.
Sebelumnya, Cak Imin buka suara mengenai kunjungannya ke kediaman Rizieq. Imin diketahui berkunjung ke kediaman Rizieq bersama dengan Anies.
Imin menegaskan kehadirannya untuk menjadi saksi pernikahan putri dari Rizieq. Terapi di luar konteks kehadirannya, Imin bicara tentang persatuan.
"Saya ke Habib Rizieq diundang untuk menjadi saksi, tapi yang paling penting adalah sekeras-keras perbedaan pandangan, saya mengajak semuanya untuk berdiri sejajar, tidak ada yang menafikkan satu dengan yang lain," tutur Imin.
Menurut Wakil Ketua DPR RI ini, seluruh pihak sudah sama-sama menyadari tentang platform bangsa Indonesia tentang Bhineka Tunggal Ika, di mana walau berbeda tetapi tetap bersatu.
Ia berkeyakinan semua pihak akan bersatu. Tidak ada lagi yang condong terlalu kanan atau terlalu kiri.
"Jadi saya kira lambat laun semua akan ke tengah. PKB konsisten di tengah, tidak boleh ada ekstrem kiri, tidak boleh ekstrem kanan. Semua kita tarik yang dari kanan ke tengah, yang dari kiri ke tengah itu lah Pancasila," kata Imin.