Peringatan G30S PKI menjadi salah satu momen yang paling diingat oleh para keluarga Pahlawan Revolusi, termasuk Catherine Panjaitan, anak dari Jenderal D I Panjaitan.
Putri pertama D I Panjaitan sendiri termasuk dalam saksi hidup peristiwa yang menewaskan sang ayah.
Di malam tersebut, diceritakan Catherine Panjaitan bahwa sang ayah di rumah dan bersiap pakai seragam kala rumah mereka ditembaki Pasukan Cakrabirawa dan meminta Jenderal agar menghadap Presiden.
Ketika D I Panjaitan turun dan berdoa, Pasukan Cakrabirawa justru menembaknya sampai berlumuran darah.
Setelah kejadian G30S PKI terjadi, dilaksanakan rekonstruksi kejadian dan Catherine hadir dalam momen tersebut.
Menurut Catherine, rekonstruksi dilaksanakan sebulan setelah kejadian G30S PKI tersebut.
Catherine kemudian menceritakan momen ketika sebelum rekonstruksi para pasukan Cakrabirawa yang ditangkap diminta menceritakan bagaimana kejadian naas tersebut.
Diceritakan pasukan Cakrabirawa menggunakan seragam hijau dan menjelaskan mereka dibagi beberapa orang ke rumah Jenderal TNI.
“Rekonstruksi namanya, itu siapa yang ke D I Panjaitan, siapa yang ke Sutoyo, siapa yang ke MT Haryono, sebulan apa ya, masih pada ngumpul (keluarga). Tampak mereka pakai seragam hijau,” kata Catherine Panjaitan.
Menurut kesaksian, mereka diminta mengeksekusi Jenderal TNI selama satu jam mulai dari pukul 03.30 WIB dini hari sampai dengan 04.30 WIB.
Baik hidup atau mati, maka pasukan Cakrabirawa harus bubar tepat sejam setelah mereka memulai operasi tersebut menurut Catherine.
“Nah mereka cerita, kami disuruh dibagi bagi ke Pak Jenderal, disuruh tangkep Jenderal ini, saya kasih waktu sejam, teng setengah lima dapet tidak dapet bubar,” katanya.
Catherine yang saat itu mengetahui hal tersebut sangatlah menyesal, namun ia kini sadar hal tersebut sudah menjadi suratan.
“Lima menit sebelum setengah lima ayah saya dapet, penyesalan kan, aduh. Tapi saya sekarang ngerti kalau itu memang sudah suratan,” ungkapnya lagi.
Catherine kemudian membeberkan alasan beberapa pasukan Cakrabirawa mau melakukan operasi dari atasannya tersebut.
Mereka mengaku mendapat bisikan tentang kekayaan dan hidup mewah Jenderal TNI yang bertentangan dengan komunis.
“Kenapa kamu disuruh, tanya sampai begitu, dipanas panasin ‘kamu lihat Jenderal itu hidupnya mewah, rumahnya bagus, rumahnya banyak’ dipanas-panasin, tau kan komunis nggak boleh hidup mewah,” tambah Catherine.
Menurut para pengeksekusi juga, mereka anggap para Jenderal TNI lakukan korupsi semasa hidup.
“Jenderal jenderal itu juga dibilang korupsi, saya nggak terima itu, bukan karena papa saya ya tapi emang jujur banget,” ungkap Catherine.
Itu tadi saksi hidup anak D I Panjaitan yang ikut rekonstruksi G30S PKI dan mengetahui perintah dan alasan beberapa pasukan Cakrabirawa yang eksekusi para Jenderal TNI AD.
[VIDEO]
Sumber Beirta / Artikel Asli : kilat