Mantan Jurubicara Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi mengkritik pedas pernyataan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait pengamanan kerusuhan warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Dalam video yang diunggah pada akun media sosial X milik pribadinya @AdhieMassardi, terlihat Panglima TNI tengah menginstruksikan kepada jajarannya soal "piting" pendemo di Rempang.
Adhie langsung menyinggung soal Hankamrata (Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta) yang menjadi doktrin TNI berdasarkan UU 34/2004 tentang TNI. Garis besar doktrin itu ialah TNI bersama rakyat menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan negara.
"HANKAMRATA. sekedar ngingatkan, Panglima: Sesuai UU RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem pertahanan yg bersifat semesta, yg melibatkan seluruh warga negara...Lha, gimana bisa sistem Hankamrata jika rakyatnya dipiting. TNI dan rakyat itu ibarat ikan dan Kolamnya," tulis Adhie dalam postingannya, Jumat (15/9).
Video berdurasi sekitar 2 menit itu, Laksamana Yudo tampak sedang murka terhadap ulah pendemo.
"Lebih dari masyarakatnya itu satu orang miting satu itu kan, iya kan umpama masyarakatnya seribu, TNI nya kita keluarkan seribu, satu orang miting satu, itu kan selesai. Nggak usah pake alat, miting aja satu-satu kan selesai," ujar Laksamana Yudo dalam video tersebut.
Praktis, postingan Adhie langsung dibanjiri komentar dari warganet yang ikut geram dengan pernyataan Panglima TNI.
"seperti mau perang dgn rakyat saja pernyataan panglima TNI kita. Salah komunikasi tapi instruksi panglima TNI kita berbau WAR dgn rakyat rempang NGERIHHH," tulis akun @never_alonely.
"Panglima TNI adl abdi negara, Bukan abdi pengusaha apalagi abdi paa pengusaha," cuit akun @Pertiwi43253730.
"Miris pak, apalagi kalau video begini
sampai ditonton oleh orang asing," tulis akun @Hbasrie1.