Putra bungsu Presiden Joko Widodo yang didaulat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih menyisakan tanda tanya di publik, salah satunya mengenai tujuan menerima jabatan itu.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, Kaesang menjadi satu-satunya anak Jokowi yang tidak berkarir di PDI Perjuangan.
Sehingga menurutnya, publik berpikir suami Erina Gudono itu ingin menghapus stigma keluarga Jokowi hanya petugas partai.
"Kaesang ingin menunjukkan keluarga Jokowi juga punya kemampuan memimpin organisasi partai, sehingga bukan sekadar petugas partai," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (26/9).
Efriza meyakini, misi pribadi Kaesang tersebut bisa dibilang ingin menaikan derajat bapaknya, Jokowi yang terpilih menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden ketujuh RI yang menjabat dua periode karena didukung PDIP.
Bahkan, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang itu menduga, stigma tentang Jokowi yang disebut-sebut hanya petugas partai ingin dihapus oleh Kaesang dengan menjadi Ketum PSI.
"Karenanya Kaesang juga diyakini punya misi pribadi ingin menunjukkan keluarga Jokowi bukan sekadar ber-DNA politik sukses terpilih di Pemilu," demikian Efriza menambahkan.
Kaesang didaulat menjadi Ketum PSI dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI bertajuk "Deklarasi Sikap Politik PSI", di The Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin malam (25/9).
Penunjukan Ketum PSI periode 2023-2028 itu terbilang singkat, karena Kaesang dinyatakan bergabung dan mendapat kartu tanda anggota (KTA) partai pada Sabtu (23/9).