Pegiat media sosial Denny Siregar mengingatkan nafsu besar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2019 usai menjadi cawapres Anies Baswedan.
Denny Siregar awalnya mengaku kaget Cak Imin dideklarasikan sebagai cawapres Anies Baswedan, karena PKB dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mempunyai jejak ideologi berbeda.
"Saya kaget juga ketika Cak Imin akhirnya masuk menjadi calon wakil presidennya Anies, karena saya pikir waktu itu nggak mungkin, di sana ada PKS," ucap Denny Siregar.
Namun menurutnya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan Cak Imin untuk menjadi cawapres, Denny pun mulai mengingatkan nafsu besarnya di Pilpres 2019 ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres.
"Tapi apa sih yang nggak mungkin buat seorang Cak Imin, semuanya mungkin, apalagi ini berkaitan dengan mimpinya Cak Imin sejak lama untuk menjadi calon wakil presiden," ujarnya.
"Inget kan dulu Pilpres 2019 Cak Imin itu punya nafsu besar jadi calon wakil presidennya Jokowi, sehingga ketika pundaknya ditepuk oleh Jokowi aja dia sudah senang banget dikira Jokowi akan menjadikannya calon wakil presiden," lanjutnya.
Meskipun demikian, Denny merasa maklum dengan Cak Imin yang memutuskan keluar dari koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
"Tapi saya pribadi memaklumi kenapa Cak Imin keluar dari koalisi pendukung Prabowo, kalau saya jadi Cak Imin sudah pasti saya juga akan keluar koalisi," ujarnya dikutip populis.id dari YouTube COKRO TV, Kamis (7/9).
"Enak aja saya yang mengawali, saya yang ikut berdarah-darah, eh sesudah tinggal menikmati tiba-tiba datang Golkar dan PAN minta jatah yang lebih besar dari saya, Prabowo-nya oke lagi ya sudah nggak ada jalan lain kecuali keluar," tandas Denny mengibaratkan dirinya sebagai Cak Imin.
