Uang bagi sebagian besar orang bukan hanya sekadar alat tukar, tetapi juga simbol dari kesuksesan, kebahagiaan, dan kadang-kadang tekanan.
Meski sering dianggap sebagai hal yang pragmatis, masalah yang melibatkan uang seringkali diperumit oleh emosi dan harga diri, terutama ketika berbicara tentang utang.
Dalam sebuah video viral yang diunggah oleh iwan_030900 di TikTok, kompleksitas hubungan manusia dengan utang diperlihatkan dengan jelas dan memicu berbagai tanggapan dari warganet. Simak selengkapnya berikut ini.
Dalam urusan yang melibatkan uang, emosi sering kali bermain lebih dominan. Utang sebagai contoh bisa menjadi subjek yang rumit dan sensitif.
Ada peribahasa yang menyatakan bahwa mereka yang berutang sering kali lebih agresif daripada mereka yang menagih.
Ini bukan sekedar peribahasa kosong, tetapi sesuatu yang pernah terekam dalam sebuah video oleh iwan_030900 di TikTok.
Dalam video tersebut, tampak seorang penagih utang berupaya dengan sopan untuk menagih uang yang dihutang.
Awalnya berjalan lancar, namun seorang bapak yang diduga adalah nasabah yang berutang, tiba-tiba saja tersulut emosi hingga mengambil sebuah senjata tajam.
"Awalnya baik-baik terus selanjutnya malah marah ngambil golok memang nasabahnya akal-akal luar biasa," tulis sang pengunggah video dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (27/9/2023).
Video itu pun viral hingga telah ditonton sebanyak 1,2 juta kali dan diunggah ulang oleh sejumlah akun media.
Banyak warganet yang merasa prihatin dengan situasi yang terjadi. Beberapa bahkan berdoa agar si bapak dapat dilimpahkan rezeki untuk melunasi utangnya.
Namun, ada juga yang berkomentar bahwa tanggung jawab atas utang memang harus dihadapi. Sementara lainnya menilai aksi bapak membawa golok tersebut berlebihan dan berbahaya.
"Selalu jadi misteri kenapa yang minjem uang lebih galak dari yang minjemin," komentar seorang warganet.
"Dengerin ya temen temen kalo kepepet jangan pinjam dulu deh. Soalnya kalo utang tuh bakal jadi penghalang buat diri kita sendiri," ujar lainnya.
"Kasihan.., tapi itu dah tanggung jawabnya," tukas yang lain.
"Diutangin seneng, ditagihin marah-marah," sahut lainnya.