Pegiat media sosial Bachrum Achmadi merasa tak heran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sensi jika kadernya berkomunikasi dengan calon presiden (capres) selain Ganjar Pranowo.
Pasalnya menurut Bachrum, Ganjar Pranowo hanya unggul dalam survei berbayar dan tidak meyakinkan untuk menang, sehingga sejumlah elit PDIP beralih kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Ganjar Tak Meyakinkan Menang, Sejumlah Elite PDIP Pilih Nyebrang ke Prabowo. Awak bilang juga apa…Ganjar itu hanya unggul di survei berbayar, sengaja dikondisikan untuk menggiring opini," ungkapnya.
"Makanya tak heran elit PDIP sensi jika ada kadernya komunikasi dengan tokoh lain langsung ditegur!" sambungnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Senin (24/7).
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun memastikan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko akan mendapat panggilan usai bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023) malam.
"Pasti kami panggil. Semua diperlakukan sama," ujar Komarudin saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Komarudin merujuk pada pemanggilan klarifikasi terhadap politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang dilakukan oleh partai pada Senin (10/7/2023).
PDI Perjuangan sebelumnya juga meminta klarifikasi kepada Effendi Simbolon yang seolah-olah memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres dalam acara Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), beberapa waktu lalu.
"Sama juga dengan Budiman. Tidak akan dibedakan walau Budiman menyatakan, 'Wah, ini saya tidak mewakili partai, (tetapi) mewakili pribadi',” kata Komarudin.
Lebih lanjut, ia menegaskan, pribadi dalam kapasitas politis PDIP merupakan pribadi yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan.
"Dan semua yang ber-KTA PDI Perjuangan itu terikat oleh aturan partai, bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi," katanya.
Karena itu, Budiman akan dipanggil untuk diminta mengklarifikasi.