Pengamat politik Refly Harun merasa yakin tim 8 Koalisi Perubahan memutuskan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Mulanya Refly Harun mengungkapkan perbincangannya bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengenai waktu pengumuman cawapres Anies Baswedan sebelum berangkat ke Turki.
"Saya sebelum pergi ke sini, ke Turki sempat bertemu dan berbincang-bincang dengan Surya Paloh secara tidak sengaja Ketika saya ada acara di NasDem Tower diundang sebagai pembicara dan kemudian bertemu," ujarnya.
"Dia sendiri sepertinya mengisyaratkan tidak ingin mengumumkan cawapres cepat-cepat, tidak ingin cepat-cepat," sambungnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Selasa (11/7).
Pasalnya Surya Paloh ingin melihat kubu lawan, seperti Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo memajukan pendamping terlebih dahulu, tentu ini berbeda dengan kemauan Demokrat.
"Kenapa begitu? karena melihat kira-kira kubu lawan akan memajukan siapa, jadi berbeda dengan keinginan Partai Demokrat yang terus-menerus mendesak untuk mengumumkan calon wakil presiden," ujarnya.
Demokrat terlihat mendesak untuk segera mengumumkan cawapres, karena menurut Refly, tim 8 Koalisi Perubahan telah memutuskan AHY menjadi pendamping Anies, dan mereka khawatir berubah.
"Mereka khawatir sepertinya nama AHY akan berubah, saya meyakini nama yang sudah diputuskan oleh tim 8 pastilah AHY, karena kalau nama lain barangkali tidak ada penyokongnya tidak ada pendukungnya," tandasnya.
