Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menilai pernyataan Partai NasDem terkait pengumuman calon wakil preside (cawapres) dari bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan kocak.
Pasalnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan tidak ada yang berhak mewakili Anies Baswedan mengumumkan cawapres, padahal menurut Eko NasDem sendiri yang kerap menyebut nama cawapres.
"Kocak padahal yang tiap saat nyebut nama cawapres gonta ganti kan kalian sendiri kek dagang obat gak laku," ungkapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Kamis (13/7).
Karena sebelumnya NasDem sempat menyebut sejumlah tokoh yang potensial menjadi pendamping Anies, dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga putri Presiden ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid.
"Dari Kofifah lah, Yenny Wahid lah, kan NasDem yang bikin isunya terus… padahal Anies dah bilang namnya sdah ada dan pembahasan sudah selesai tinggal umumkan saja. Kalian trus kek sales!" tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan menyerahkan kewenangan terkait calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Rasyid Baswedan. Sehingga, partainya tak membicarakan sosok ideal untuk pendamping Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Sampai hari ini Nasdem tidak tertarik berbicara tentang siapa figur yang ideal untuk mendampingi Mas Anies. Jadi Partai Nasdem lebih tertarik berbicara tentang kriteria figur yang akan mendampingi Mas Anies," ujar Ali di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (12/7/2023) dikutip dari Republika.
Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah berkoalisi mengusung perubahan dan perbaikan dalam pengusungan Anies. Ketiga partai tersebut juga menyerahkan penuh kewenangan terkait cawapres kepada mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
