Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal investor yang berinvestasi pada sektor hilirisasi di Indonesia.
Luhut mengakui bahwa banyak investor yang datang untuk berinvestasi pada hilirisasi di Indonesia berasal dari China.
Namun, Luhut juga membeberkan bahwa tidak semua investor asing di Indonesia berasal dari China.
Dia mengatakan bahwa ada banyak negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, sampai Amerika Serikat (AS) yang turut berinvestasi pada program hilirisasi di dalam negeri.
"Sebenarnya dari China semua juga nggak, kan Hyundai juga Korea, LG juga Korea, Jepang juga ada, Amerika Ford juga ada. Nggak ada masalah juga ya, Tesla mudah-mudahan kita sedang final touch. Jadi dari mana saja sih," jelas Luhut dalam Economic Update 2023 CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Lebih lanjut, Luhut membeberkan bahwa dirinya baru kembali dari kunjungan kerja ke China.
Dia menyebut, salah satu faktor yang membuat industri di China lebih maju dan Indonesia menggaet investor China yaitu karena kemajuan riset di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Tapi memang saya kan baru balik dari China kan, mereka research-nya maju banget, kita kalah, banyak negara-negara kalah sama mereka, jadi menurut hemat saya ya siapa saja yang investasi di Indonesia," beber Luhut.
Adapun, dia mengatakan bahwa selain China, pihaknya juga menggaet investor dari Eropa.
Namun, bila dibandingkan dengan penelitian di China, Luhut menilai China jauh lebih maju pada bidang penelitian, khususnya pada teknologi lithium.
Dengan begitu, bak peribahasa 'Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China', Luhut mengatakan, pelajar Indonesia akan dikirim sebanyak-banyaknya untuk menimba ilmu di China.
"Eropa juga kita ajak. Kalau teknologi lithium battery mereka 5-6 tahun ketinggalan dari China. Mungkin bisa 8 tahun, jauh. Saya kan baru kunjungan dari R&D mereka, wah hebat sekali. Makanya sebanyak mungkin anak Indonesia kirim belajar di sana," tutupnya.
