Para bakal calon presiden atau bakal cawapres sejauh ini belum menggandeng bakal calon wakil presiden atau bacawapres.
Namun sejumlah kriteria Cawapres telah diutarakan ke publik. Seperti yang disampaikan baru-baru ini oleh Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo dan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Lantas bagaimana dengan kriteria cawapres dari bakal cawacapres Gerinda, Prabowo Subianto?
Ganjar dan Anies kompak mengutarakan kriteria Cawapres masing-masing pada Kamis lalu, 20 Juli 2023.
Ganjar menyampaikannya di dalam tampilan visual di Acara IDE Conference, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.
Anies pernah mengungkapkan kriteria Cawapres-nya pada Oktober 2022 lalu. Dia menambahkan kriteria baru saat ditanya wartawan baru-baru ini.
1. Kriteria Cawapres untuk Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo mengungkap kriteria cawapres yang bisa mendampinginya di Pilpres 2024. Kriteria tersebut berdasarkan pengalamannya menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Dia berharap didampingi sosok Wapres yang energik, sevisi, dan bisa mengeksekusi beberapa pekerjaan. Selain itu, Ganjar menegaskan posisi wakil presiden bukan “ban serep” dan harus dioptimalkan fungsinya.
“Kami harapkan si wapres ini orang yang energik, orang yang sevisi, terus orang yang bisa mengeksekusi beberapa pekerjaan,” ujar Ganjar.
Saat disinggung apakah cawapres yang mendampinginya harus pintar dalam bidang ekonomi, Ganjar menyiratkan hal itu bukan sebagai syarat utama. Ganjar menyatakan jika cawapresnya memiliki kemampuan ekonomi yang mumpuni, hal itu akan sangat membantu.
Namun, Ganjar mengatakan mencontoh pemerintahan Presiden Jokowi saat ini yang menunjuk pemuka agama Ma’ruf Amin sebagai wapres, alih-alih seorang ekonom.
“Di era Pak Jokowi ini sudah kelihatan anggota Tim Ekonomi Pak Jokowi yang cukup kuat dan itu lah yang digunakan sebagai tim untuk melakukan itu, sekaligus mepercepat itu,” kata Ganjar.
2. Kriteria Cawapres untuk Anies Baswedan
Pada Oktober 2022 lalu, Anies Baswedan menyatakan memiliki tiga kriteria untuk menentukan Cawapres-nya. Dia mengutarakan bahwa cawapres yang akan mendampinginya harus bisa memberikan kontribusi dalam pemenangan.
Selain itu, Cawapres hendaknya dapat membantu memperkuat stabilitas koalisi. Selain itu, Cawapres mesti bisa membantunya untuk menjalankan pemerintahan yang efektif.
“Tiga ini yang menjadi faktor dan memang belum ada,” kata Anies saat ditemui NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Kamis lalu, Anies mengungkapkan kembali sejumlah kriteria cawapresnya, yakni bisa membantu pemenangan, membuat koalisi makin solid, membantu proses pemerintahan, punya visi misi, dan chemistry.
Anies mengatakan ada satu kriteria baru yang ditambahkan, yakni kriteria 0. Artinya, sosok cawapres tidak bermasalah dan berani. Pasalnya, jika tidak punya kriteria 0, maka cawapres ini rentan tersandung masalah.
“Siapa namanya? Ini dia, mudah-mudahan beberapa hari ke depan bisa selesai. Tapi sekarang lagi dibahas. Kalau 5 (kriteria) mudah, tapi kriteria 0 ini yang lagi dicari, yang tidak bermasalah,” kata Anies di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli 2023.
3. Kriteria Cawapres Prabowo Subianto
Bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria cawapres yang cocok mendampinginya pada April lalu.
Salah satunya memiliki elektabilitas yang diperhitungkan di papan atas survei. Pihaknya mengatakan sosok tersebut juga harus berdedikasi kepada rakyat.
“Kriterianya yang paling utama adalah dedikasi kepada rakyat, kemudian komitmen kepada Pancasila, UUD, NKRI, Bineka Tunggal Ika,” katanya dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Partai Gerindra di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis malam, 27 April 2023.
Kriteria Cawapres Prabowo Subianto kembali disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani pada Juni lalu.
Pihaknya menuturkan bahwa kriteria cawapres yang akan mendampingi Capres Gerindra itu ialah sosok yang bisa bekerja sama dalam hal melanjutkan warisan kepemimpinan Jokowi sebagai visi bersama.
“Bisa bekerja sama dengan Prabowo dalam hal melanjutkan legacy kepemimpinan Pak Jokowi, pemerintahan maupun pembangunan lainnya,” kata Muzani usai partainya mengunjungi Kantor DPP Partai Amanat Nasional, Senin, 5 Juni 2023.
