Pengamat Politik Rocky Gerung meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendalikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam kasus Formula E.
Sebelumnya, Firli sempat dilaporkan oleh sejumlah mantan komisioner KPK terkait dugaan pelanggaran kode etik dan perbuatan dengan dugaan potensi pidana yang dilakukan oleh Firli.
Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan pihaknya melaporkan Firli atas dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi tunjangan kinerja atau tukin di Kementerian ESDM.
Selain Saut Situmorang, sejumlah eks komisioner lain seperti Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Abdullah Hehamahua, juga hadir di KPK.
Menanggapi hal tersebut, Rocky menyayangkan Firli yang sebelumnya tampak akan menjadi pemimpin KPK yang baik justru goyah ketika menghadapi kasus berbau politis.
Bahkan, Firli tampak fanatik dalam mengusut dugaan korupsi pada penyelenggaraan Formula E sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa ada pesanan khusus untuk kasus Formula E.
“Tetapi begitu ada kasus yang betul-betul politis, Firli kok tiba-tiba jadi fanatik ya untuk mempersoalkan kasus Anies Baswedan kan. Tapi kita mulai melihat pasti ada pesanan khusus untuk kasus ini,” ujar Rocky, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Kamis (13/4/2023).
Rocky kemudian menganalogikan Firli sebagai orang yang kakinya diikat sehingga gerakannya bergantung pada arah ikatan tali itu.
“Jadi dia sebetulnya kakinya itu diikat sehingga geraknya dia sebetulnya ya ngikut kemana kaki itu ditarik-tarik,” ujarnya.
Ahli ilmu filsafat ini kemudian menelusuri siapa yang memegang tali kendali itu. namun, Presiden Jokowi lah yang berpotensi besar menjadi pemegang tali kendali itu.
“Nah kita mau cari tahu ini yang pegang tali itu siapa? Kan nggak mungkin Kapolri yang pegang tali, nggak mungkin Pak Luhut, nggak mungkin JK atau semua yang dianggap sebagai orang yang punya kekuatan politik walaupun udah pada mantan. Pasti itu ada pada Pak Jokowi," jelas Rocky.