Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengomentari pernyataan Pengamat Politik Rocky Gerung soal kemungkinan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merasa cemas karena gagal negosiasi suku bunga pinjaman untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Sebelumnya, Luhut tengah mengupayakan agar China mau menurunkan suku bunga pinjaman untuk proyek Kereta Cepat menjadi 2 persen. Sayangnya, negosiasi tersebut gagal dan China tetap mematok suku bunga pinjaman 3,4 persen.
Namun, dikatakan Luhut bunga pinjaman sebesar 3,4 persen jauh lebih rendah dibandingkan kebanyakan negara lain yang rata-rata 6 persen.
Luhut kemudian mengambil pinjaman dengan bunga tersebut karena menurutnya Indonesia masih memiliki kemampuan bayar yang cukup kuat untuk melunasinya.
Menanggapi hal tersebut, Rocky meyakini Luhut pasti menyimpan kecemasan apalagi Luhut termasuk orang yang mengerti tentang sistem utang piutang dunia.
Terkait pernyataan Rocky, Gigin juga memiliki pandangannya. Ia menyayangkan Luhut yang pasti berkeyakinan akan mendapatkan balasan sepadan usai menggelar karpet merah untuk TKA dari China.
Tidak hanya terkait tenaga kerja asing dari China, pemerintah Indonesia juga telah memberikan fasilitas bebas pajak bagi para investor dari China.
“Dia kira setelah menggelar karpet merah untuk TKA China plus fasilitas bebas pajak untukinvestornya bakal memperoleh balasan sepadan,” ujar Gigin, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Kamis (13/4/2023).
Sayangnya, China lebih mementingkan ‘cuan’ sehingga Indonesia hanya dianggap sebagai objek penghasil uang bagi negara itu.
“Bagi China yang penting cuan dan Indonesia cuma obyek, apalagi saham dan komisi sudah ditebar ke para pembesar negeri,” pungkas Gigin.