Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dilanda banjir dan angin puting beling pada Sabtu sore (1/4/2023). Akibatnya sejumlah rumah dan 41 hektare sawah terendam dan rusak. Ada juga jalan dan jembatan provinsi terputus.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima mencatat sebanyak 267 petani terdampak banjir yang menerjang lima kelurahan pada Sabtu (1/4), pukul 18.00 Wita.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima Gufran, menyebutkan lima kelurahan yang dilanda banjir, yakni Kelurahan Dodu, Mande, Sadia, Paruga dan Kendo.
Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kota Bima sejak pukul 15.40 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bima mengidentifikasi jalan provinsi antara Rengge Mpu'-So Nae di Kecamatan Tambora terputus akibat banjir yang melanda sebanyak tiga desa pada Sabtu (1/4) pada pukul 17.40 Wita.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Isyra, menyebutkan tiga desa yang dilanda banjir, yakni Desa Belo, Kecamatan Palibelo, dan Desa Rite, Kecamatan Ambalawi.
Desa Kananta, Kecamatan Soromandi juga dilanda banjir yang menyebabkan satu unit mobil bak terbuka milik warga setempat terseret arus banjir sejauh satu kilometer.
Selain banjir, angin puting beliung disertai hujan deras juga melanda Desa Lamere, Kecamatan Sape. Akibatnya, lima unit rumah warga di Dusun Tengah, rusak sedang dan berat.
Pada Minggu (2/4/2023), banjir di Kabupaten Bima semakin meluas, yakni di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 centimeter (cm). Sebanyak 100 kepala keluarga terdampak banjir.
"Banjir juga menyebabkan terputusnya jembatan provinsi penghubung dengan Desa Laju," kata Isyra.
Ketika masih menghadapi banjir, warga Kota Bima dan Kabupaten Bima dikagetkan dengan getaran gempa bumi magnitudo 5,8 yang terjadi pada Minggu (2/4/2023), pukul 16.40 Wita.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,84° LS ; 118,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 Km arah Timur Laut Kota Bima, NTB, pada kedalaman 30 kilometer.
"Warga berhamburan keluar rumah begitu merasakan gempa yang cukup besar. Namun hanya beberapa detik. Setelah itu, warga kembali ke dalam rumah untuk berbuka puasa. Sementara tidak ada kerusakan di rumah saya akibat gempa," ucap Herdin, salah seorang warga Kota Bima.